Mesir mencoba redam Israel di Ramallah

Gaza, SPNA - Mesir mencoba meredam penindasan militer Israel di Tepi Barat. Netanyahu sedang mencari muka di depan pemukim ilegal Israel setelah gagal .....

BY 4adminEdited Sun,16 Dec 2018,02:16 PM

Gaza, SPNA - Mesir mencoba meredam penindasan militer Israel di Tepi Barat. Netanyahu sedang mencari muka di depan pemukim ilegal Israel setelah gagal menghadapai Hamas di Gaza.

Analis politik Mesir, Abd Ar-Rahim Al-Laitsi, Sabtu (15/12/2018), mengatakan Mesir sedang berusaha menghentikan penindasan militer Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Ia mengakui bahwa pemerintah Mesir telah melakukan komunikasi langsung dengan Netanyahu. Mesir meminta Israel untuk menarik militer mereka dari Tepi Barat. Khususnya di wilayah Ramallah yang menjadi pusat bentrokan antara warga dan milliter Israel dalam dua hari terakhir.

Al-Laitsi mengatakan beberapa saat ke depan akan sangat menentukan keberhasilan Mesir untuk mendinginkan suasana di Tepi Barat. Eskalasi militer di Tepi Barat bertujuan menekan Mahmud Abbas untuk membiarkan Israel memperluas permukiman ilegal di sana. 

Al-Laitsi mengatakan dunia internasional harus bertanggung jawab karena membiarkan Israel menindas warga sipil di Tepi Barat. Mereka seharusnya menekan Netanyahu untuk segera menghentikan tindakan tersebut.

Menurutnya, Netanyahu sedang mencari muka di depan pemukim ilegal Israel setelah gagal mengahadapi Hamas di Gaza. Netanyahu seolah ingin mengatakan bahwa dirinya sanggup menghantam Tepi Barat. Tapi lagi-lagi ia telah gagal.

Seorang warga Palestina, Jumat (14/12), meninggal akibat terkena peluru Israel Israel, di Ramallah. Tertembaknya warga Palestina tersebut terjadi dalam sebuah bentrokan antara warga dan militer di kamp Jalazone,Tepi Barat.

Warga Tepi Barat, Jumat (14/12) melakukan unjuk rasa menentang eksekusi Israel terhadap tiga pemuda Palestina pada hari Kamis (13/12).

Tiga pemuda tersebut adalah  Asyraf Naalah dan Shalih Barghusi atas tuduhan penembakan warga Israel. Serta Muhammad Mathir, yang juga meninggal dieksekusi militer Israel. Ia terlibat kasus penikaman terhadap warga Yahudi Israel.

Bentrokan warga tersebut berakhir dengan terbunuhnya seorang pemuda Palestina dan puluhan lainnya luka-luka.

Beberapa hari lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan tekadnya untuk terus memperluas permukiman Israel di Tepi Barat. Ia mengatakan, “Di sinilah nenek moyang kita tinggal ribuan tahun yang lalu, dan akan terus menjadi milik kita untuk selamanya.”

Netanyahu berjanji tidak akan membiarkan pihak manapun mengganggu permukiman Yahudi selama ia masih menjabat sebagai Perdana menteri.

Dalam acara peresmian sebuah jalan baru di Ramallah, Netanyahu mengatakan, “Di sinilah nenek moyang kita pernah hidup, seperti Jifa Benjamin, Makhmas, Ofra dan Anatut. Mereka mengingatkan kita kepada zaman Taurat.”

(T.HN/S:Samanews)

leave a reply
Posting terakhir