OKI bahas pembentukan dana abadi untuk pengungsi Palestina

Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Rabu (19/12/2018) menggelar pertemuan guna membahas pembentukan dana bantuan khusus untuk penyediaan dukungan bagi para pengungsi Palestina.

BY 4adminEdited Fri,21 Dec 2018,08:49 AM

MEMO - Jeddah

Jeddah, SPNA - Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Rabu (19/12/2018) menggelar pertemuan guna membahas pembentukan dana bantuan khusus untuk penyediaan dukungan bagi para pengungsi Palestina.

Selama pertemuan yang berlangsung di Jeddah tersebut, Komite Ahli dari Negara Anggota OKI digadirkan untuk membahas rancangan undang-undang terkait hal ini. Asisten Sekretaris Jenderal untuk Aliran Dana Palestina dan Al-Quds, Samir Bakr Diab, mengumumkan dalam sebuah pidato bahwa langkah ini ditempuh mengingat kekurangan bantuan yang dihadapi pengungsi Palestina.

Dalam beberapa bulan terakhir, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah mengalami krisis keuangan akibat keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memotong dukungan dan pendanaan untuk organisasi itu pada bulan Agustus. Keputusan ini telah berdampak pada kemanusiaan, sosial dan situasi ekonomi sekitar lima juta pengungsi Palestina.

Sebanyak 1,5 juta pengungsi merasakan dampak dari langkah yang ditempuh Trump tersebut. Banyak dari mereka yang tinggal di kamp-kamp di Libanon, Yordania dan Suriah, dan yang menghadapi kekurangan pasokan kebutuhan mendasar, tenda, dan sanitasi akibat luka-luka yang mereka alami.

Pada awalnya, OKI berniat mengucurkan bantuan senilai US $ 1,2 miliar pada 2018. Namun, setelah keputusan AS, diperlukan dana untuk memenuhi kekrungan dana senilai US $ 446 juta. OKI akhirnya mencari bantuan darurat yang menghasilkan tambahan dana senilai US $ 382 juta. Masih diperlukan dana sekita US $ 64 juta. Meskipun mampu meningkatkan jumlah dana, UNRWA tetap terkejut atas penarikan dukungan AS dan telah berjuang untuk mengatasinya.

Menurut Sekretaris Jenderal OKI, Dr. Yousef Bin Ahmad Al-Othaimeen, keputusan AS memotong pendanaannya untuk UNRWA mengancam "mengurangi - atau sepenuhnya menghentikan - pendidikan dan layanan kesehatan yang diberikan kepada lebih dari lima juta pengungsi Palestina." Pembicaraan untuk membentuk dana abadi - atau dikenal sebagai Dana Wakaf - dimulai berbulan-bulan sebelum keputusan AS dan diumumkan pada bulan Maret. Saat itu, Al-Othaimeen mengadakan pembicaraan dengan Islamic Development Bank (IDB) dan Liga Arab untuk tujuan membentuk dana abadi permanen.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir

Indonesia ajak negara OKI bahas konflik Palestina

Jakarta, SPNA - Indonesia menyatakan penolakannya terhadap RUU ‘negara bangsa Yahudi’ Israel. RUU tersebut dianggap mengandung unsur rasisme dan Indonesia akan menentangnya melalui forum negara Islam dan Internasional.