Tel Aviv, SPNA - Sekitar 400 warga Israel, Sabtu menggelar protes masal di Tel Aviv memprotes naiknya harga barang.
Masa menggunakan rompi kuning seperti yang digunakan demonstran di Perancis.
“Selama bertahun-tahun kami hanya makan jerami dan kami hanya diam. Kami sangka krisis di Israel akan berakhir, namun semakin lama situasi semakin sulit, ‘’ ujar Daid Mizhari, kepada Maannews, Sabtu (22/12/2018).
Ketua Persatuan Mahasiswa, Ram Shiva mengatakan: ‘’Demonstarsi ini membawa pesan nyata kepada Menteri Keuangan, Moshe Kahlon dan rekan-rekannya.”
Para demonstran juga membawa spanduk bertuliskan “Pemerintah lawan rakyat dan rakyat melawan pemeintah”, “Mari kita perangi harga tinggi’’.
Sejak 14 Desember lalu warga Tel Aviv menggelar demonstrasi menentang kenaikan harga makanan, air dan listrik. Situasi ini memaksa Menteri Keuangan bernegosiasi dengan sebagian perusahaan makanan untuk menunda kenaikan harga barang.
Sebagian media melaporkan bahwa jumlah partisipan demonstrasi Sabtu kemarin lebih sedikit dari sebelumnya di tahun 2011. Saat itu puluhan ribu warga Israel mendemo pemeritah akibat kenaikan harga barang namun demonstrasi tersebut tidak merubah situasi.
Pemerintahan Netanyahu berencana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 3% tahun 2018, dan mengurangi pengangguran hingga 5%. Meskipun demikian hampir 20% warga Israel hidup miskin.
(T.RS/S:Maannews)