Haaretz: Aturan moral Israel tak berlaku bagi warga Palestina

Al-Quds, SPNA - Surat kabar Israel, Haaretz, Senin (23/12/2018) menyatakan bahwa kepolisian Israel ...

BY 4adminEdited Tue,25 Dec 2018,04:16 PM

Al-Quds, SPNA - Surat kabar Israel, Haaretz, Senin (23/12/2018) menyatakan bahwa kepolisian Israel tidak menggubris aturan moral dan hukum terhadap warga Palestina.

Hal ini terlihat melalui pembunuhan warga Palestina yang diduga melakukan penyerangan di Israel yang dikenal dengan ‘’Lone Wolf’’.

Haaretz melaporkan bahwa Keamanan Israel sering mengeksekusi mati warga Palestina yang diduga hendak melakukan serangan di Tepi Barat dan Yerusalem.

Salah satu dari mereka bernama Bassel Sadr yang dieksekusi dengan cara biadab di Bab al-Amud, Yerusalem Timur.

Sadr ditembak pasukan Israel (IDF) dan jatuh terbaring diatas tanah karena diduga berencana melakukan penikaman.

Sejumlah pasukan IDF kemudian mengepung remaja Palestina yang sudah tak berdaya tersebut lalu kembali menembaknya secara membabi buta.

Sayangnya, Mahkamah Israel  menolak melakukan investigasi atas tindakan IDF tak manusiawi tersebut. Bahkan jaksa penuntut umum Israel mendukung keputusan itu. 

“Keputusan pengadilan terhadap hal ini sangat aneh. Bagaimana mungkin seseorang yang sudah berkali-kali ditembak dan terbaring di tanah dapat membahayakan pasukan Israel bersenjata lengkap yang mengepungnya,” tulis Haaretz.

Haaretz melanjutkan bahwa tembakan mematikan di kepala terhadap tersangka adalah tindakan yang tidak benar.

Perbuatan IDF seperti ini tidak bertujuan untuk mencegah bahaya. Pembunuhan terhadap tersangka yang tak membahayakan siapapun tak pantas mendapatkan pembelaan secara hukum, seperti dilansir Anadolu Agency.

Awal Desember lalu, surat kabar Palinfo melaporkan bahwa IDF melakukan 2493 berbagai pelanggaran hukum terhadap warga Palestina dimulai dari penangkapan brutal hingga pembunuhan.

Pelanggaran hukum terbanyak terajdi di Provinsi Tulkarem, diantaranya pembobolan rumah warga dan sejumlah desa untuk mencari pelaku operasi lone wolf di Burkan, Ahsraf Naaluh.

(T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply
Posting terakhir