AS gagalkan kesepakatan pembelian senjata Israel-Kroasia

Washington, SPNA - Mantan sekretaris Pertahanan AS, James Mattis, dilaporkan menggagalkan kesepakatan senjata senilai 500 juta dolar antara Israel dan Kroasia, membuat Tel Aviv marah dan dimintanya harus meminta maaf

BY 4adminEdited Sat,29 Dec 2018,11:27 AM

Washington, SPNA - Mantan sekretaris Pertahanan AS, James Mattis, dilaporkan menggagalkan kesepakatan senjata senilai 500 juta dolar antara Israel dan Kroasia, membuat Tel Aviv marah dan dimintanya harus meminta maaf.

Kesepakatan tersebut melibatkan 12 jet tempur F-16, yang ingin diubah oleh Israel ke perincian yang lebih tinggi dan dikirim ke Kroasia. Agar Israel bisa menjual jet ke pihak ketiga seperti Kroasia, diperlukan persetujuan dari AS yang memberikan miliaran dolar bantuan kepada negara Zionis itu setiap tahun.

Menurut kantor berita Amerika Axios, Mattis menolak permintaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menjual jet tempur ke pihak ketiga. Permintaan itu ditolak karena Washington menuduh Tel Aviv menjual jet tempur F-16 yang dilengkapi dengan sistem elektronik buatan Israel yang baru dan canggih, sehingga memberikan keunggulan dibandingkan dengan jet tempur buatan AS.

Israel memiliki sejarah panjang dalam mempersenjatai beberapa rezim paling brutal di dunia. Israel tidak hanya menjual senjata kepada otokrat untuk memberi mereka keunggulan teknologi di medan perang, namun juga memasok mereka dengan teknologi terbaru. Pada kesempatan ini, tampaknya Mattis berusaha "mentorpedo" perjanjian untuk melindungi keamanan Amerika.

Menurut para pejabat Israel, dikutip oleh I24 News, Netanyahu berbicara dengan Mattis sekitar dua minggu lalu, sebelum ia mengirim surat pengunduran diri kepada Presiden Trump. Mattis dilaporkan mengatakan kepada Netanyahu bahwa tidak mungkin baginya untuk mengubah ketentuan. Ia mengatakan bahwa AS biasanya berusaha keras untuk membantu sekutu terdekatnya di Timur Tengah.

"Untuk alasan yang kami tidak sepenuhnya mengerti, orang Amerika melihat kondisi mereka dan, tampaknya, kami salah membaca posisi mereka dalam kesepakatan itu. Secara praktis, kesepakatan F-16 dengan Kroasia sudah mati dan kami tidak berpikir mungkin untuk mendapatkan kesepakatan yang akan merekonsiliasi kondisi AS dan tuntutan Kroasia dalam tender,” laporan tersebut mengutip pernyataan pejabat tersebut.

Pejabat itu menambahkan bahwa setelah penolakan dari Mattis, Israel sekarang harus "meminta maaf kepada Kroasia untuk kesepakatan yang berantakan itu."

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir