Kementerian Dalam Negeri Palestina peringati 10 tahun serangan Israel ke Gaza

Gaza, SPNA - Kementerian Kesehatan Palestina, Kamis (27/12/2018), memperingati peristiwa 10 tahun serangan Israel  ke Gaza. Acara tersebut dihadiri oleh para keluarga korban,...

BY 4adminEdited Sat,29 Dec 2018,02:01 PM

Gaza, SPNA - Kementerian Kesehatan Palestina, Kamis (27/12/2018), memperingati peristiwa 10 tahun serangan Israel  ke Gaza. Acara tersebut dihadiri oleh para keluarga korban, para pembesar dari faksi perjuangan Palestina dan pihak keamanan.

Pada jam 11:20 pagi, 27 Desember 2018, sekitar 80 pesawat tempur Israel dikerahkan untuk menyerang kantor-kantor kepolisian, keamanan dan rumah penduduk di Gaza. Pada hari tersebut 200 warga Gaza meregang nyawa.

Israel menyebut operasi tersebut dengan sebutan Cast Lead, sedangkan pejuang Palestina menyebutnya Harb Al-Furqan/Perang Pembeda.

Salah satu anggota Hamas, Khalil Hayyah dalam sambutannya pada acara tersebut mengatakan, perjuangan para pejuang Palestina selalu didukung oleh Kementerian Dalam Negari dan pihak keamanan Palestina. Ia juga menyampaikan rasa belasungkawa untuk anggota Kementerian yang ikut meninggal dalam serangan Israel tersebut.

Ia menambahkan, dua anaknya juga menjadi tumbal kejahatan perang Israel. Masing-masing dari keduanya meninggal dalam serangan Israel pada 2008 dan 2014.

Otoritas keamanan Gaza, Taufiq Abu Na’im, menyebutkan bahwa pihaknya senantiasa bersinergi dengan Kementerian Dalam Negari mengupdate setiap kejadian yang terjadi di Gaza. Menurutnya, Kementerian Dalam Negeri telah memberika jiwa dan raga mereka untuk warga Palestina.

Di akhir Acara, Pihak Kementerian Dalam Negeri memberikan penghargaan kepada keluarga korban perang 2008.

Gempuran Israel pada 2008 menewaskan 1.500 warga Palestina, 926 di antaranya warga sipil, 412 anak kecil dan 111 perempuan. Israel juga menghancurkan ribuan rumah warga yang meyebabkan 9.000 orang terusir dari rumahnya. Selain itu, 34 rumah sakit hancur, 64 sekolah dan 27 masjid, serta kerugian infrastruktur lainnya.

Sampai saat ini, Gaza masih hidup di bawah blokade Israel yang sudah berumur 12 tahun. Selama periode tersebut, Israel telah melancarkan serangan ke Gaza sebanyak tiga kali, yaitu pada 2008, 2012 dan 2014.

Dalam segi politik, Palestina juga terpisah menjadi dua, Tepi barat dikuasai oleh Otoritas Palestina di bawah pimpinan Mahmud Abbas dan Gaza dikuasai oleh Hamas.

Untuk menentang blokade Israel tersebut, warga Gaza melakukuan unjuk rasa besar-besaran yang dikenal dengan Masirat Audah Al-Kubra/Great March of Return. Unjuk rasa tersebut berlangsung di pertasan Gaza dan Israel setiap hari Jumat sore. Sejauh ini, sekitar 240 warga Palestina telah meninggal dan puluhan ribu luka-luka akibat serangan militer Israel terhadap demonstran.

(T.HN)

Abdel Hamid Akkila

leave a reply
Posting terakhir

Kementerian Dalam Negeri di Gaza Memutuskan Mencabut Jam Malam

Pihak kementerian memutuskan untuk mencabut jam malam sepenuhnya, termasuk mengizinkan kembali lalu lintas pejalan kaki, toko-toko dan semua tempat. Lalu lintas kendaraan juga akan diizinkan setiap hari hingga pukul 12 malam setiap hari dalam seminggu. Masjid akan dibuka kembali untuk semua kegiatan seperti salat dan buka puasa.