Para tahanan berencana lakukan intifada baru di penjara-penjara Israel

Dalam sebuah pernyataan, Kamis (03/01/2019), Palestinian Captive Movement (Gerakan Tawanan Palestina) menyatakan bahwa mereka bermaksud melakukan intifada baru di penjara-penjara Israel dan pusat-pusat penahanan.

BY 4adminEdited Fri,04 Jan 2019,09:25 AM

PIC - Gaza

Gaza, SPNA - Dalam sebuah pernyataan, Kamis (03/01/2019), Palestinian Captive Movement (Gerakan Tawanan Palestina) menyatakan bahwa mereka bermaksud melakukan intifada baru di penjara-penjara Israel dan pusat-pusat penahanan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap langkah-langkah represif Israel terhadap mereka.

Para tahanan Palestina mengungkapkan bahwa mereka menjadi sasaran fase penindasan baru yang mengancam kehidupan mereka. Mereka juga ditahan dalam kondisi di bawah standar internasional.

"Israel meningkatkan serangan terhadap tahanan kami sebagai bagian dari propaganda pemilihan pemerintah Israel," ungkap pernyataan itu.

"Kami akan bersatu dalam kampanye represif Israel," gerakan itu juga menyerukan kepada rakyat Palestina untuk mendukung langkah-langkah protes mereka.

Sebelumnya, Menteri Keamanan Publik Israel menyatakan bahwa Israel akan memperburuk kondisi para tahanan Palestina dengan larangan memasak dan pembatasan kunjungan serta penggunaan air.

Menteri Keamanan Publik Israel, Gilad Erdan, mengumumkan pada hari Rabu (02/01/2019) bahwa pembatasan itu dikenakan kepada tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel. Dikatakannya, "memperburuk kondisi teroris diperlukan untuk menciptakan pencegahan dan untuk memenuhi kewajiban moral kita kepada para korban teror dan keluarga mereka," seperti dikutip oleh The Jerusalem Post.

Aturan baru akan mempertimbangkan untuk menyatukan tahanan yang berasal dari faksi Palestina yang berbeda, Hamas dan Fatah. Sebelumnya, mereka ditahan di sel sesuai dengan afiliasi mereka, yang, kata Erdan, hanya mengokohkan ikatan dalam kelompok masing-masing dan "memperkuat identitas organisasi mereka."

Langkah itu mengkhawatirkan kelompok-kelompok hak asasi Palestina, yang mengatakan bahwa peraturan baru itu membuat kehidupan para tahanan akan semakin tak tertahankan.

(T.RA/S: PIC)

leave a reply
Posting terakhir