Duta Besar Amerika indikasikan penundaan “rencana perdamaian Timur Tengah” Trump

Yerusalem, SPNA - Rencana Presiden AS Donald Trump yang sudah lama ditunggu-tunggu untuk perdamaian Israel-Palestina ....

BY 4adminEdited Mon,07 Jan 2019,01:39 PM

Yerusalem, SPNA - Rencana Presiden AS Donald Trump yang sudah lama ditunggu-tunggu untuk perdamaian Israel-Palestina diperkirakan "dalam beberapa bulan ke depan," kata duta besar AS untuk Israel, menandakan penundaan lebih lanjut dalam rilisannya.

Trump mengatakan pada bulan September bahwa rencana tersebut akan dirilis dalam dua hingga empat bulan, sementara utusan PBB Israel mengatakan bahwa diharapkan rencana tersebut akan dirilis pada awal 2019.

Israel sejak itu menyerukan pemilihan untuk 9 April dan rencana semacam itu dipandang oleh banyak analis sebagai hal yang terlalu kontroversial untuk dipresentasikan menjelang pemilihan.

"Saya akan mengatakan dalam beberapa bulan ke depan," kata duta besar David Friedman kepada wartawan yang bepergian dengan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton setelah mereka tiba di Israel pada hari Sabtu, menurut transkrip yang dirilis pada hari Minggu oleh kedutaan AS.

"Kami ingin merilisnya dengan cara yang memberikan kesempatan terbaik untuk mendapatkan sambutan yang baik."

Dia mengatakan bahwa pemilihan Israel "adalah faktor, tetapi bukan satu-satunya faktor," menambahkan bahwa rencana itu "cukup banyak selesai."

"Tantangan terhadap rencana perdamaian adalah membuat kasus untuk penilaian atas realitas realitas di wilayah ini," katanya.

"Terakhir kali ada perjanjian yang bermakna antara Israel dan Palestina adalah tahun 1993," tambah Friedman, merujuk pada perjanjian Oslo yang pertama. "Banyak yang telah terjadi sejak 1993."

Trump telah menjadi pendukung kuat Israel sejak menjabat dan telah melanggar konsensus internasional yang berusia puluhan tahun dengan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota Yerusalem yang disengketakan.

Dia juga telah memotong sekitar $ 500 juta bantuan untuk Palestina.

Kepemimpinan Palestina membekukan hubungannya dengan Gedung Putih setelah keputusan atas Yerusalem yang diduduki dan telah bersumpah untuk tidak terlibat dengan rencana perdamaian kecuali jika langkah itu dibalik.

Ia menuduh pemerintahan  Trump secara terang-terangan berpihak pada Israel dan mengatakan ia berusaha memeras rakyat Palestina agar menerima sebuah rencana yang kemungkinan besar akan menguntungkan Israel.

(T.RA/S: The Gulf Today)

leave a reply
Posting terakhir