Te Aviv, SPNA - Organisasi HAM Palestina dan Israel meminta pemerintah Israel untuk menghentikan pemakaian racun pembasmi gulma di perbatasan Gaza dengan menggunakan pesawat terbang pertanian.
Permintaan tersebut disampaikan melalui sebuah surat yang dikirim oleh Lembaga Al-Mizan Palestina, Gisha Israel dan Adalah kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Salinan surat tersebut sampai ke tangan salah satu media lokal Palestina, Palsawa, kemarin, Rabu (09/01/2019).
Menurut laporan media dan kesaksian masyarakat, pesawat terbang pertanian milik Israel, pada tanggal 4/12/2018, menyemprotkan herbisida di beberapa wilayah di bagian Gaza dan perbatasan. Akibatnya tanaman petani Gaza di perbatasan ikut mati terkena racun pembunuh gulma tersebut.
Aktivitas tersebut bukan pertama kalinya dilakukan Israel, hal serupa pernah dilakukan Israel sejak tahun 2014 untuk membersihkan semak-semak di perbatasan. Pengaduan pun sudah pernah disampaikan sebelumnya pada tahun 2016 atas nama delapan petani, namun Israel sepertinya tidak menghiraukan pengaduan tersebut.
Organisasi HAM mengutuk keras aksi perusakan tanaman petani. Aktivitas tersebut bertentangan dengan hak asasi manusia, Undang-Undang Internasional serta menyalahi protokoler Israel sendiri yang meminta pemusnahan semak dilakukan di wilayah Israel.
Selain merusak tanaman, bahan kimia yang digunakan oleh Israel tersebut juga mengandung senyawa yang dapat menyebabkan kanker pada manusia. Banyak negara internasional yang melarang penggunaan bahan tersebut untuk membersihkan lahan.
(T.HN/S:Palsawa)
