Pasca penolakan, Qatar alihkan bantuan Gaza untuk mendukung program kemanusian PBB

Gaza, SPNA - Pasca penolakan Hamas terhadap bantuan tahap ke tiga, Qatar mengalihkan bantuan tunai tersebut untuk mendukung ....

BY 4adminEdited Sat,26 Jan 2019,09:43 AM

Gaza, SPNA - Pasca penolakan Hamas terhadap bantuan tahap ke tiga, Qatar mengalihkan bantuan tunai tersebut untuk mendukung program-program kemanusian PBB.

Duta Besar Qatar, Muhammad Al-Amadi, Jumat (25/01/2019), dalam sebuah konferensi pers mengatakan bahwa Qatar akan mempergunakan bantuan tersebut untuk membantu keluarga miskin, menopang lembaga kesehatan dan membangun infrastruktur melalui kerjasama dengan PBB.

Penolakan Hamas terhadap bantuan Qatar dipicu oleh ulah Israel yang terlalu banyak ikut campur. Israel dianggap tidak menghormati poin kesepakatan damai antara Pejuang Palestina Gaza dan Israel. Serta menjadikan penderitaan warga palestina sebagai bahan kampanye Israel yang akan digelar pada bulan April mendatang.

Telah terjadi percekcokan dalam tubuh pemerintahan Israel yang memperlambat sampainya bantuan Qatar tahap ke tiga ke Gaza. Bantuan tersebut seharusnya telah sampai ke Gaza pada awal bulan Januari lalu. Israel berdalih kekerasan dalam unjuk rasa diperbatasan adalah alasan untuk menghentikan bantuan Qatar ke Gaza.

Knesset (Parlemen) Israel akhirnya mengakhiri perdebatan tersebut dan mengambil langkah mengizinkan Qatar untuk mengirimkan bantuan tunai ke Gaza. Di saat yang sama, Kamis Sore (24/01/2019), Hamas telah mengumumkan penolakan bantuan tersebut.

Penolakan Hamas ini menimbukan pertanyaan tentang adanya syarat baru yang berikan Israel untuk pejuang Gaza. Situs Anadolu menyebutkan, Israel memanfaatkan momen bantuan Qatar tersebut dengan dua tujuan.

Dalam bidang keamanan, Israel menggunakan bantuan Gaza untuk menarik simpati warga Gaza agar tidak lagi melakukan unjuk rasa pekanan di perbatasan. Sedangkan dalam bidang politik, kebijakan terhadap Gaza akan mempengaruhi perolehan suara dalam pemilu Israel mendatang. Pasalnya, warga Israel menganggap demonstari warga Gaza di perbatasan sebagai tingkah laku terorisme dan aksi anti damai.

Al-Amadi mengatakan bahwa bantuan Qatar merupakan dana kemanusian bertujuan untuk menghidupkan kembali pembangkit listrik Gaza dan menyampaikan bantuan kepada ribuan keluarga miskin Gaza.

Ia menolak jika bantuan Qatar tersebut disebut sebagai program pembelian keinginan warga dengan dolar. Program tersebut murni program kemanusiaan untuk membantu warga Gaza yang hidup dalam kesusahan dan sesuai dengan sugesti PBB.

Ketua Rekonstruksi Gaza tersebut juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menandatangani pengalihan dana tersebut kepada PBB pada hari Senin (28/01), dengan total bantuan sebesar 20 juta USD (285 miliar rupiah).

Al-Amadi berharap unjuk rasa yang dilakukan warga Gaza untuk menyampaikan suara mereka kepada dunia internasional, agar berlangsung damai sebagaimana pada pekan-pekan sebelumnya.

Pada November 2018 lalu, Qatar mengumumkan akan memberikan bantuan darurat untuk warga Gaza sebesar 150 juta USD. Bantuan Qatar tersebut diprioitaskan untuk menghidupkan pembangkit listrik, membayar gaji pegawai sebesar 15 juta USD per bulan, dan bantuan tunai kepada keluarga miskin.

Qatar telah menyalurkan bantuan tersebut sebanyak dua tahap, yaitu pada Oktober dan November 2018. Sedangkan tahap ketiga belum dapat dibagikan sampai saat ini karena tidak mendapatkan persetujuan Israel.

Terkait penolak Hamas ini, pengamat politik Timur Tengah memprediksi bahwa para mediator domestik dan internasional akan mencoba masuk dalam waktu dekat untuk mencari solusi yang diridai oleh kedua belah pihak.

(T.HN/S: Palino)

leave a reply
Posting terakhir