Akibat tolak atlet Israel, Malaysia gagal jadi tuan rumah Kejuaraan Renang Dunia 2019

Komite Paralimpiade Internasional (IPC) cabut hak Malaysia sebagai tuan rumah Kejuaraan Renang Dunia 2019 akibat menolak partisipasi atlet Israel. Israel menganggap kebijakan ini merupakan bentuk dari sikap anti-semetisme Mahatir Muhammad.

BY 4adminEdited Mon,28 Jan 2019,03:05 PM

Kuala Lumpur, SPNA - Komite Paralimpiade Internasional (IPC) mencabut hak Malaysia untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Renang Dunia 2019 akibat menolak partisipasi atlet Israel.

Turnamen yang rencananya akan diadakan di Malaysia tersebut merupakan tahap pra-kualifikasi untuk Olimpiade khusus bagi penyandang cacat di Jepang tahun 2020.

IPC menyebutkan akan mencari tempat alternatif untuk menyelenggarakan turnamen ini.

Andrew Parsons, ketua IPC,  mengatakan "Kejuaraan dunia seharusnya selalu terbuka bagi semua atlet dan setiap negara untuk bersaing dengan aman tanpa diskriminasi apa pun".

 “Ketika sebuah negara menolak olahragawan karena politik, kami tidak punya pilihan selain mencari tuan rumah baru untuk acara ini.” Tambahnya

Malaysia yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, dilaporkan menolak atlet negara tersebut berpartisipasi dalam Kejuaraan Renang Internasional bagi penyandang cacat. Hal tersebut dipicu oleh perlakuan biadab Israel terhadap warga Palestina.

Israel menganggap perlakuan tersebut sebagai keputusan memalukan. Keputusan ini dipengaruhi oleh sikap anti-semitisme yang ada pada diri perdana menteri Malaysia, Mahatir Muhammad.

Sekitar 600 perenang dari 60 negara dijadwalkan akan berpartisipasi dalam Kejuaran Renang Dunia untuk Penyandang Cacat  tersebut 

(T.HN/S:BBC)

leave a reply
Posting terakhir

Untuk Kali Pertama, Israel Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Judo Dunia Tahun 2024

Federasi Internasional masih memperdebatkan apakah turnamen akan berlangsung sesaat sebelum Olimpiade di Paris pada 2024 atau menunggu tahun berikutnya. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan bintang judo internasional berpartisipasi dalam turnamen tersebut dan persiapan para atlit dalam perjalanan menuju olimpiade berikutnya di Los Angeles 2028.