Terlahir di wilayah perang, bayi kembar siam asal Yaman butuh pengobatan di luar negeri

Perang yang berkecamuk di Yaman telah melumpuhkan sektor kesehatan, sosial dan ekonomi di wilayah itu. Terjadi peningkatan bayi terlahir cacat, yang mungkin tak bisa dilepaskan dari perang masih terjadi.

BY 4adminEdited Thu,07 Feb 2019,11:58 AM

Sanaa, SPNA - Bayi siam berjenis kelamin laki-laki yang lahir di Yaman sangat membutuhkan perawatan medis di luar negeri. Namun, perang yang berkecamuk di negara itu, telah menutup bandara ibu kota, sehingga hal itu tidak mungkin dilakukan.

Dokter yang merawat Abd al-Khaleq dan Abd al-Rahim -keduanya berusia dua minggu- mengatakan bahwa sistem kesehatan Yaman yang dilanda perang tidak bisa menjamin mereka untuk tetap hidup, terlebih orang tua mereka hidup miskin.

“Mereka perlu segera melakukan perjalanan. Mereka tidak akan dapat bertahan hidup di Yaman dalam keadaan sosial, politik dan ekonomi di negara ini,” tutur Dokter Faisal al-Balbali kepada Reuters di rumah sakit al-Thawra di ibukota Sanaa di mana kedua bayi lelaki itu dilahirkan.

Bayi mungil itu, yang ditempatkan dalam inkubator, memiliki kepala yang terpisah.

Di dalam tubuh mereka, mereka memiliki tulang punggung, paru-paru, jantung, dan sistem pencernaan yang terpisah, tetapi mereka berbagi hati, organ reproduksi, dan sepasang ginjal, lengan, dan kaki di antaranya.

"Bahkan jika satu tidak sehat, yang lain baik-baik saja ... Mereka berbeda dalam setiap aspek," kata al-Balbali.

Para dokter meminta PBB dan organisasi kemanusiaan internasional untuk mengatur pemindahan anak laki-laki itu ke luar negeri.

Orang tua mereka tidak hadir ketika para dokter berbicara tentang putra mereka, tetapi staf medis mengatakan bahwa mereka telah setuju dengan untuk mengundang media guna meliput keadaan putra mereka.

Al-Balbali, kepala unit neo-natal, mengatakan bahwa petugas medis tidak dapat melakukan bahkan tes diagnostik dasar seperti MRI scan di Yaman, dan tentu saja tidak memiliki kemampuan untuk memisahkan mereka jika diperlukan.

"Ini adalah kasus yang jarang terjadi," kata Dokter Abd al-Hakim Abu Taleb, manajer umum rumah sakit, yang menulis laporan tentang kelahiran mereka untuk dipelajari oleh dokter di seluruh dunia.

Ia mengatakan bahwa rumah sakit di Yaman telah melihat peningkatan cacat lahir dalam beberapa tahun terakhir, sesuatu yang katanya bisa terjadi akibat perang yang menyebabkan gizi buruk dan kurangnya obat-obatan.

Konflik di negara itu telah menewaskan puluhan ribu orang, meruntuhkan ekonomi dan membawa jutaan orang ke ambang kelaparan.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply