Dublin, SPNA - Channel 13 melaporkan bahwa pemerintah Irlandia akan menggelar konferensi membahas langkah-langkah menentang Deal of Century. Konferensi yang digelar Minggu depan tersebut akan dihadiri delegasi sejumlah negara Arab dan Eropa.
Berdasarkan keterangan stasiun TV Israel tersebut, konferensi Irlandia bertujuan membahas langkah-langkah yang mungkin ditempuh dalam rangka menolak solusi perdamaian AS terhadap konflik Israel – Palestina yang dikenal dengan Deal of Century.
Konferensi tersebut juga membahas masalah substansial terkait konflik Palestina dan Israel, khususnya pemulangan pengungsi Palestina dan kasus kota suci Yerusalem. Delegasi dari Mesir, Palestina, Perancis Swedia, dan Belanda akan turut berpartisipasi.
Seorang diplomat Irlandia yang tidak disebutkan namanya kepada Channel 13 mengatakan: ‘’Kami ingin duduk bersama rakyat Palestina untuk membahas sikap yang harus diambil menghadapi rencana Trump. Namun tujuan utama dari konferensi ini adalah agar Palestina tidak merasa bahwa mereka berjuang sendiri karena mereka mendapat dukungan dari negara Arab dan Eropa, ‘’ seperti dikutip surat kabar Palestina, Paltimes, Senin (11/02/2019).
Irlandia yang dikenal sebagai salah pendukung Palestina di forum internasional tersebut Januari lalu juga menetapkan undang-undang memboikot produk permukiman Israel.
UU tersebut menegaskan akan menghukum siapapun yang mencoba mengimpor atau menfasilitasi impor produk Israel dari wilayah Palestina yang diduduki Israel. Selain itu Irlandia juga menegaskan akan menghukum warganya yang membantu dan berpartisipasi Israel dalam mengeksploitasi hasil alam di Palestina yang diduduki.
Sikap pemerintah Irlandia yang pro-Palestina tersebut membuat pemerintah Israel berang.
Perdana Menteri Israel Netanyahu melalui akun Twitternya menulis: “Alih-alih mengutuk Suriah yang membunuh ratusan ribu warga sipil, atau Turki yang menduduki Cyprus utara, atau mengecam teroris Palestina yang membunuh ribuan warga Yahudi, Irlandia justru menyerang Israel, satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah, ” tulisnya di Twitter.
Sebelumnya, Jared Kushner dan Jason Greenblatt dilaporkan melakukan kunjungan ke Timur Tengah.
Berdasarkan keterangan Haaretz, Kuhsner dan Greenblatt berkunjung ke lima negara yaitu: Kesultanan Oman, Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Kunjungan tersebut bertujuan menuntut negara-negara tersebut membiayai proyek pembangunan ekonomi Palestina sebagai bagian dari Deal of Century.
Meskipun demikian sebuah dokumen rahasia Kemenlu Israel yang dilansir Jum’at lalu menyatakan bahwa Arab Saudi tidak bersedia melakukan negosiasi dengan Israel serta menolak mendukung Deal of Century yang disusun oleh pemerintah Amerika Serikat jika Trump tidak memenuhi tuntutan rakyat Palestina.
(T.RS/S:Paltimes)
