Moskow, SPNA - Hamas dan Jihad Islam, Selasa (12/02/2019), menolak menandatangani pernyataan akhir pertemuan Moskow.
Pemimpin Jihad Islam - yang merupakan anggota delegasi ke Moskow - menjelaskan keputusan itu, dengan mengatakan bahwa "kami menolak menandatangani surat tersebut karena keputusan itu menegaskan bahwa Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) adalah perwakilan hukum dan satu-satunya orang Palestina, tanpa memperhatikan reformasinya.”
Dia menambahkan, "Naskah itu juga menyerukan pembentukan negara Palestina di perbatasan 1967 dengan ibu kotanya Yerusalem Timur."
Sementara itu, perwakilan Fatah, Azzam Al-Ahmad, dalam bebrapa pertemuan mengatakan kepada Al-Ghad TV, "Pertemuan itu memecah kebekuan yang menelan hubungan di antara faksi-faksi Palestina."
Perwakilan Hamas, Musa Abu-Marzouq, juga berbicara kepada Al-Ghad, mengatakan, "Pertemuan-pertemuan itu terjadi setelah periode stagnasi di antara faksi-faksi Palestina dan membuka jalan ke depan untuk memulai kembali perundingan rekonsiliasi."
Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai posisi faksi Palestina lainnya yang berpartisipasi dalam pertemuan itu.
(T.RA/S: MEMO)