Lebanon berjanji amankan proses pemulangan para pengungsi Suriah

Lebanon menegaskan komitmen mereka untuk mengawal pemulangan pengungsi Suriah. Keberadaan para pengungsi tersebut telah memberikan dampak negatif terhadap ekonomi dan keamanan negara.

BY 4adminEdited Wed,27 Feb 2019,11:08 AM

Beirut, SPNA - Presiden Lebanon, Michel Aoun, Selasa (26/02/2019), menegaskan komitmennya untuk mengawal proses pemulangan para pengungsi Suriah ke negaranya.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan Perwakilan Keamanan dan Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, di Istana Kepresidenan Lebanon, Beirut.

Pernyataan yang diterima dari kantor Presiden Lebanon menyebutkan bahwa Aoun berjanji akan membantu pemulangan para pengungsi Suriah ke kampung halaman mereka yang telah kembali aman. Ia mengesakan bahwa dirinya tidak perlu menunggu solusi politik untuk menyelesaikan kasus Suriah yang sudah terlalu lama.

Presiden Lebanon tersebut menyebutkan bahwa informasi yang diperolehnya, Pemerintah Suriah telah menyediakan rumah, infrastruktur dan sekolah. Uni Eropa punya hak untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.

Lebanon mengeluh bahwa keberadaan satu juta setengah pengungsi Suriah telah mempengaruhi ekonomi dan keamanan negara tersebut. Ia mengajak Uni Eorpa untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para mantan pengungsi tersebut setelah sampai di tanah air.

Data resmi yang dikeluarakan Pemerintah Lebanon terdapat satu juta setengah warga Suriah yang mengadu nasib sejak tahun 2011 di Lebanon. Berbeda dengan data PBB yang hanya mencatat kurang dari satu juga warga.

Beberapa bulan terakhir, warga Suriah dengan suka rela mulai meninggalkan Lebanon secara bertahap. Proses kepulangan tersebut berlangsung dibawah kerja sama Pemerintah Lebanon, Suriah dan PBB.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir

Tentara Lebanon Tangkap 18 Warga Lebanon dan Suriah terkait dengan ISIS

“Direktorat Intelijen telah menangkap sejumlah orang di wilayah Arsal dalam serangkaian operasi lapangan selama dua minggu terakhir. Kelompok dengan jumlah 18 warga Lebanon dan Suriah ini tergabung dalam sel-sel yang terkait dengan organisasi teroris ISIS,” sebut sebuah pernyataan dari Komando Angkatan Darat Lebanon.