Jalur Gaza, SPNA - Gerakan Perlawanan Islam, Hamas menyampaikan belasungkawa terhadap Pemerintah dan rakyat Mesir serta korban tabrakan kereta api di stasiun Pusat Mesir, Ramsis, Rabu (27/02/2019).

“Kami menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Mesir, atas insiden tabrakan kereta api di stasiun Ramsis. Semoga Allah merahmati para korban,” seperti dilansir Pusat Informasi Palestina, Palinfo.

Sumber dari pihak kepolisian Mesir mengatakan bahwa pelaku utama dalam insiden tersebut adalah Walid Fathi, masinis kereta  nomor 2310 dan Ayman Syahat, masinis kereta  nomor 2305.

Berdasarkan keterangan Jaksa Penuntut Umum Mesir, kedua masinis terlibat pertengkaran, dimana Walid Fathi masinis kereta 2310 meninggalkan lokomotif tanpa menghentikan mesin untuk menghardik Ayman Syahat.

Kereta 2310 yang berjalan lambat, perlahan melaju dengan kecepakatan tinggi. Lokomotif tanpa pengemudi tersebut lalu menabrak penghalang beton yang mengakibatkan tangki bahan bakar meledak.

Menteri Kesehatan Mesir, Dr. Hala Zayed mengatakan bahwa kecelakaan kereta api di stasiun pusat Ramsis menelan 20 korban jiwa dan 45 korban luka-luka, seperti dilansir surat kabar Shourouk News.  Namun sejumlah stasiun TV Mesir melaporkan bahwa jumlah korban telah bertambah menjadi 25 orang.

Jaksa Penuntut Umum Mesir juga mengatakan akan mengerahkan ahli medis untuk melakukan anilisis DNA korban. Hal ini karena sebagian besar jasad korban terbakar dan tidak diketahui identitasnya.

Pasca insiden tersebut, Menteri Transportasi Mesir, Hisyam Arafat dilaporkan mengundurkan diri jabatannya.

Pemerintah Mesir yang dipimpin Presiden Abdul Fatah Al-Sisi menyampaikan belasungkawa terhadap korban. Mesir juga berjanji akan memberikan kompensasi kepada korban sebesar 80.000 Pond Mesir atau sekitar 50 Juta Rupiah.

 (T.RS/S:Palinfo)