Abbas siap bertemu satu meja dengan Netanyahu

Presiden Palestina, Mahmud Abbas membantah tuduhan Netanyahu yang mengatakan bahwa Palestina menutup diri terhadap usaha negosiasi. Abbas menegaskan bahwa dirinya selalu siap untuk melakukan usaha apapun guna mendapatkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan.

BY 4adminEdited Thu,28 Feb 2019,02:04 PM

Ramallah, SPNA - Juru bicara resmi kepresidenan Palestina, Nabil Abu Radinah, Rabu (27/02/2019), mengatakan bahwa Mahmud Abbas selalu siap memenuhi ajakan Putin, seandainya ajakan itu benar ada, untuk duduk semeja dengan Netanyahu.

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai bantahan terhadap klaim Netanyahu yang menyatakan pihak Palestina menolak untuk bernegosiasi.

Abu Radinah menambahkan, “Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebelumnya memang mempunyai agenda untuk mempertemukan kedua belah pihak, namun Netanyahu melarikan diri dari pertemuan tersebut.”

Menurut juru bicara kepresidenan Palestina tersebut, Mahmud Abbad selalu menyampaikan kesiapannya untuk melakukan dialog, baik dengan Perdana Menteri Israel saat ini, atau Perdana Menteri baru nanti pasca pemilu.

“(Abbas siap melakukan apapun) demi kedamaian yang adil dan berkelanjutan.” Tutur Abu Radinah.

Proses negosiasi Palestina-Israel terjebak  jalan buntu sejak tahun 2014. Hal tersebut disebabkan oleh penolakan Israel untuk menghentikan proses pembangunan hunian baru di Tepi Barat. Israel juga menolak pembagian wilayah sengketa sesuai dengan batas yang pernah disepakati pada tahun 1967. Serta enggan membebaskan para tahanan Palestina di penjara Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Selasa (26/02/2019), terbang ke Rusia untuk bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kunjungan tersebut kabarnya akan berlangsung selama dua hari.

Pertemuan Netanyahu ini merupakan yang pertama sejak kedua negara sempat bersitegang pasca penembakan pesawat pengintai Rusia oleh militer Israel. Kejadian tersebut berlangsung pada Desember 2018 lalu dan menewaskan 15 militer Rusia.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir

Perjuangan Palestina dari Medan Perang Hingga ke Meja Perundingan

Sejumlah anak-anak muda Palestina yang saat itu tersebar di negara-negara Arab menjadi garis depan gerakan Fatah dalam mengkampanyekan revolusi Palestina. Mereka juga memimpin perjuangan baik di bidang militer atau politik. Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)  melalui kadernya menyatukan perjuangan untuk membebaskan Palestina.