Amman, SPNA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi melakukan kunjungan ke markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), di Amman, Yordania. Selama pertemuannya dengan Komisaris Jenderal, Pierre Krähenbühl, Retno Marsudi mengumumkan mengenai sumbangan senilai US $ 1 juta untuk para pengungsi Palestina.
"Palestina adalah jantung dari kebijakan luar negeri Indonesia, dan (selalu ada) di hati rakyat Indonesia," kata Retno.
"Saya tahu bahwa UNRWA menghadapi tahun yang sulit, jadi saya ingin datang kepada Anda untuk menunjukkan dukungan Indonesia, berharap ini akan menarik dukungan yang meningkat dari negara-negara lain."
Retno juga mengunjungi sekolah UNRWA di Amman New Camp, bertemu siswa dan mengunjungi keluarga pengungsi Palestina. Selama dialog khusus dengan anggota parlemen mahasiswa, Menteri Luar Negeri menyampaikan pesan komitmen dan pemberdayaan kepada siswa perempuan.
Komisaris Jenderal Krähenbühl mengucapkan terima kasih yang tulus atas kemitraan penting Indonesia, “Penghargaan kami diberikan kepada Menteri Retno Marsudi, kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia atas dukungan politik dan keuangan yang luar biasa kepada UNRWA. Kunjungan hari ini merupakan sumber dorongan besar bagi siswa kami dan semua staf kami."
"Kami menghargai peningkatan pendanaan dan advokasi penting Indonesia untuk martabat pengungsi Palestina di berbagai forum internasional," tambahnya.
Perjanjian yang ditandatangani pada hari Ranu (06/03/2019) akan membantu menyediakan layanan kesehatan penting bagi sekitar 29.000 pengungsi Palestina - dan bantuan makanan untuk lebih dari 9.500 - yang tinggal di dan sekitar kamp pengungsi Jerash di Yordania. Dukungan tersebut akan fokus pada komunitas yang sangat rentan yang dikenal sebagai Ex-Gazans, mengacu pada Jalur Gaza di mana mereka berasal.
Indonesia telah lama menjadi pendukung pengungsi Palestina. Kemitraan yang tumbuh dengan UNRWA memiliki arti khusus baik dalam hal peningkatan bantuan bilateral maupun dalam inisiatif multilateral seperti pembentukan Dana Wakaf Pembangunan untuk pengungsi Palestina, yang diadopsi di hadapan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan dengan dukungan Indonesia pada Dewan baru-baru ini oleh para Menteri Luar Negeri dari Organisasi Kerjasama Islam di Abu Dhabi.
(T.RA/S: PNN)
