Roket canggih pejuang Gaza jatuh di dekat Tel Aviv, 7 penduduk Israel luka-luka

7 penduduk Israel luka-luka, Senin pagi (23/03/2019) setelah dua roket  pejuang Gaza jatuh di wilayah yang diduduki Israel. 7 penduduk Israel luka-luka, Senin pagi (23/03/2019) setelah dua roket  pejuang Gaza jatuh di wilayah yang diduduki Israel.

BY 4adminEdited Mon,25 Mar 2019,02:29 PM

Tel Aviv, SPNA - 7 penduduk Israel luka-luka, Senin pagi (23/03/2019) setelah dua roket  pejuang Gaza jatuh di wilayah yang diduduki Israel.

Berdasarkan laporkan Channel 13, sebuah roket yang dilepas dari Gaza jatuh di Sharon (Timur Laut kota Tel Aviv) serta melukai 7 penduduk Israel.

Sementara Channel News Press melaporkan bahwa roket lainnya menghancurkan rumah warga Yahudi di permukiman Meshmeret, dekat kota Tira. Wilayah yang disasar roket pejuang Gaza tersebut berjarak 80 hingga 100  km dari Jalur Gaza.

Sebagian pihak menilai, serangan tersebut adalah balasan atas serangan artileri terhadap Gaza yang menelan nyawa demonstran Palestina beberapa hari lalu.

Berdasarkan laporkan Biro Perdana Menteri Israel, pasca serangan roket pejuang Gaza, Benyamin Netanyahu akan mengakhiri kunjungannya ke Amerika Serikat setelah bertemu Presiden Donald Trump.

Sementara itu, Intelejen Israel melaporkan, hanya ada dua Faksi di Gaza yang memiliki roket dengan jarak tempuh hingga 100 km, mereka adalah Hamas dan Jihad Islam.

Pasca serangan tersebut, Militer  Israel (IDF) mengutus dua brigade dan komando militer ke perbatasan Jalur Gaza. IDF juga menuntut Hamas bertanggung jawab yang menjatuhkan roket di wilayah yang diduduki Israel.

Dalam sebuah pernyataan yang diansir Rt Arabic, Senin (25/03/2019) IDF mengatakan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat telah menyelesaikan sidang militer  serta menyatakan siap dengan setiap kemungkinan.

IDF juga menyalahkan Hamas atas serangan roket yang menghancurkan sebuah rumah di utara Tel Aviv. 

Sementara itu,  sejumlah Menteri Kabinet Israel mengatakan bahwa IDF harus membunuh pemimpin Hamas.

Disaat yang sama, Mantan Menteri Pertahanan Moshe Ya'alon juga mengkritik kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ya’alon mengatakan bahwa Netanyahu menyerah kepada Hamas. “Sudah saatnya Israel mengerahkan kekuatan militer.”

(T.R/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir