Opsisi Brasil: Dukungan Presiden untuk Israel tidak mencerminkan sikap rakyat Brasil

Pemimpin barisan oposisi Kongres Brasil, Rodolfi Rodriguez, menolak kunjungan Presiden Brasil ke Israel serta keputusan terakhir mendukung otoritas Israel terhadap Al-Quds.

BY 4adminEdited Thu,04 Apr 2019,11:52 AM

Brasilia, SPNA - Pemimpin barisan oposisi Kongres Brasil, Rodolfi Rodriguez, menolak kunjungan Presiden Brasil ke Israel serta keputusan terakhir mendukung otoritas Israel terhadap Al-Quds.

Menurut keterangannya, sebagian besar anggota parlemen dan Kongres menolak keputsuan Bolsonaro yang memilih mendekati Israel daripada membela Palestina yang terzalimi.

Dalam kunjungan ke Kedubes Palestina di Brasilia, Rabu (03/04/2019) menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Jair Bolsonaro tidak mencerminkan rakyat Brasil. “ Kunjungan saya ke Kedubes Palestina di Brasil adalah kunjungan solidaritas untuk Palesina.”

“Sikap Presiden bertentangan dengan rakyat Brasil yang mendukung solusi dua Negara sesuai dengan resolusi internasional.”

Dia menegaskan menolak relokasi Kedubes Brasil dan peresmian Kantor pelayanan Perdagangan dan Budaya di Al-Quds.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro tiba di Tel Aviv, Akhir Maret lalu, dalam kunjungan perdana ke Israel sejak dilantik.

Sebelumnya Yisrael Katz mengatakan, Pemerintah Brazil telah membuka Kantor Diplomatik di kota Al-Quds yang diduduki.

Dalam foto bersama Menteri Luar Negeri Brasil, Ernesto Araujo, yang diunggah  di Twitter, , Minggu (31/03/2019)   Pejabat Kementerian Luar Negeri Israel tersebut mengapresiasikan kebijakan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. “Israel dan Brasil adalah teman sejati, kami akan terus melakukan kerjasama, ” tambahnya.

Sementara itu Ernesto Aurajo menerangkan bahwa peresmian Kantor Diplomatik di Al-Quds bertujuan mendukung proyek perdagangan, investasi, teknologi dan inovasi. “Kantor Diplomatik ini akan melayani kepentingan Kedubes Brasil di Israel, ‘’  ungkap Menlu Brasil tersebut seperti dikutip Reuters.

Dalam pertemuan dengan Netanyahu, Presiden Bolsonaro telah berjanji akan membuka Kantor Atase Perdagangan di Al-Quds, langkah  sementara ini diambil  mengingat relokasi Kedutaan Brasil ke Al-Quds masih dalam pertimbangan.

Hal ini dilakukan setelah sejumlah pejabat politik dan militer Brasil mengkritik kebijakan relokasi Kedubes Brasil yang dinilai dapat mengancam ekspor Brasil ke sejumlah Negara Arab.

(T.RS/S:Palinfo)

leave a reply