Setelah dinyatakan hilang, seorang remaja Palestina ditemukan di penjara Israel

Ramez Tamimi (14), diculik oleh tentara Israel selama invasi ke desanya. Pihak keluarga, Palang Merah, kantor Koordinasi Distrik atau departemen terkait tidak pernah menerima informasi dari pihak Israel bahwa ia telah diculik dan membawanya menjadi tahanan.

BY 4adminEdited Thu,04 Apr 2019,01:49 PM

Tepi Barat, SPNA - Seorang remaja Palestina yang hilang pada hari Selasa (02/04/2019) akhirnya ditemukan di penjara 'Ofer', setelah tentara Israel menculiknya dari desanya, Dir Nitham, utara kota Ramallah di Tepi Barat. Pihak keluarga tidak mengetahui perihal penculikan ini.

Remaja itu, Ramez Tamimi (14), diculik oleh tentara Israel selama invasi ke desanya, dan tentara tidak pernah memberi tahu keluarga, Palang Merah, kantor Koordinasi Distrik atau departemen lain bahwa mereka telah membawanya menjadi tahanan.

Pihak keluarga mulai mencari anak mereka yang hilang pada hari yang sama dengan penculikannya, dan menghubungi polisi Palestina, Kantor Koordinasi Distrik Palestina, dan berbagai departemen. Sehari kemudian, tentara Israel mengatakan mereka memenjarakannya.

Remaja itu diculik oleh tentara setelah tiga hari berturut-turut invasi militer, dan pencarian dengan "kekerasan" di rumah-rumah Palestina.

Tentara sekarang mengklaim bahwa anak itu adalah salah satu dari banyak warga Palestina yang memprotes di desa, dan "terlibat dalam aksi pelemparan batu terhadap jip tentara dan mobil pemukim," di jalan pintas utama dekat desa.

Meskipun usianya masih muda, anak itu adalah mantan tahanan politik, yang diculik dan ditahan oleh tentara dua tahun lalu dari masjid desa.

Perlu disebutkan bahwa tentara Israel telah menculik lusinan warga Palestina dari desa pada tahun 2018, di antara mereka -lebih dari dua puluh- adalah anak-anak. Banyak dari mereka yang menjadi tahanan setelah tentara sering menyerbu sekolah mereka, menembakkan peluru tajam, baja berlapis karet, bom gas, dan granat, yang menyebabkan lusinan menderita efek inhalasi gas air mata.

Tentara Israel juga sering menutup pintu masuk utama desa dengan gerbang besi dan tidak pernah dibuka kembali. Hal ini memaksa penduduk desa untuk menggunakan satu jalan yang melewati dekat koloni ilegal Halamish, yang dibangun di atas tanah pribadi warga Palestina.

Hal ini menyebabkan banyak pemukim yang menyerang warga Palestina, di samping hambatan yang sering dipasang oleh tentara yang menghentikan penduduk, menggeledah mereka bersama dengan mobil mereka, serta menginterogasi banyak dari mereka dan menahan mereka selama beberapa jam. .

(T.RA.S: IMEMC)

leave a reply
Posting terakhir