Gaza, SPNA - Organisasi Internasional untuk Dukungan Hak-Hak Rakyat Palestina (ICSDR) bekerjasama dengan organisasi dan komunitas pemuda Palestina, Senin (22/04/2019), meluncurkan kampanye “Pesan Kebebasan” yang mengambil tempat di pelabuhan Gaza. Kampenya tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan cita-cita dan keinginan pemuda Palestina untuk dunia internasional.
Pada acara tersebut para pemuda Gaza yang hadir, menuliskan pesan mereka di secarik kertas dan melemparnya ke laut. Sebagai kiasan bahwa mereka membutuhkan dukungan internasional. Di antara pesan yang dituliskan, cita-cita untuk menghentikan penjajahan, penghapusan blokade dan berdirinya negara Palestina yang berdaulat.
Muhammad Hamdan, salah satu anggota ICSDR yang memberikan orasi dalam kampenye tersebut mengatakan, pesan-pesan yang dilempar ke laut tersebut merupakan cita-cita dan harapan warga Palestina.
Ia menambahkan, pemuda Palestina sedang dihadapkan pada berbagai masalah besar, di antaranya penjajahan, blokade, penutupan jalur penyeberangan, pencaplokan tanah dan usaha yahudisasi kota Yerusalem yang terus dilakukan Israel.
Ia berharap negara internasional dapat membuka mata dan melaksanakan berbagai konsensus internasional yang pernah disepakati. Seperti keputusan untuk mengecam Israel berikut pembangunan hunia Ilegal di wilayah Palestina. Serta kesepakatan untuk memberikan hak warga Paestina agar dapat menentukan jalan hidup mereka dalam bernegara.
Tokoh lainnya yang berbicara dalam acara tersebut, Umar Nadi, perwakilan dari organisasi pemuda Palestina. Ia menuturkan pemuda Palestina menginginkan perbaikan menyeluruh dalam semua lini kehidupan. Pendidikan, sosial, ekonomi dan kesehatan.
Gaza merupakan salah satu wilayah Palestina yang telah hidup di bawah blokade Israel sejak tahun 2006. Yaitu pasca kemenangan Hamas dalam pemilihan legislatif Palestina. Wilayah yang mempunyai luas 360 km tersebut dihuni oleh dua juta penduduk Palestina. Berbatasan dengan Israel di sebelah utara dan timur, serta Mesir dan Laut Mediterania di selatan dan barat.
Sekjen PBB, Antonio Guterres, pernah memperingatkan berdasarkan perkiraan PBB, Gaza tidak lagi layak dihuni menjelang tahun 2020.
(T.HN)
Abdul Hamid Akkila