Nazareth, SPNA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Selasa (23/04/2019), mengatakan bahwa nama Presiden Amerika, Donald Trump, akan digunakan sebagai nama salah satu permukiman Yahudi yang akan dibangun di wilayah Golan.
Media Israel mengutip pernyataan Netanyahu saat dirinya dan keluarga sedang berlibur ke Golan. Ia mengatakan, “Kita harus menunjukkan apresiasi kita dengan menamakan salah satu permukiman atau kota di Golan dengan nama Donald Trump. Saya akan mempersiapkan rencana tersebut untuk Pemerintah dalam waktu dekat.
Pada Maret lalu, Donald Trump baru saja mengakui kedaulatan Israel atas salah satu wilayah Suriah, Dataran Tinggi Golan.
Dataran Tinggi Golan sejatinya merupakan wilayah Suriah yang dikuasai Israel sejak Juni 1967. Israel menolak untuk mundur dari wilayah tersebut meski telah dikeluarkan keputusan Dewan Keamanan PBB pada Desember 1981. Keputusan DK PBB tersebut menganggap ilegal keberadaan Israel di wilayah Golan.
Beberapa negara Eropa yang merupakan anggota Dewan Keamanan PBB, Perancis, Jerman, Polandia, Inggris dan Belgia, pasca pengumuman Donald Trump, melakukan jumpa pers bersama.
Dalam pernyataan di depan wartawan mereka mengatakan bahwa pengumuman Donald Trump merupakan keputusan sepihak yang bertentangan dengan instruksi PBB dan mengingkari konsensus internasional.
Pihak Suriah sendiri telah medeklarasikan bahwa mereka akan mengambil kembali wilayah tersebut meski dengan menggunakan kekuatan militer.
(T.HN/S: RamallahNews)