Ramallah, SPNA - Gerakan Nasiona Pembebasan palestina (Fatah) menegaskan bahwa klaim Israel dan Amerika yang menyebutkan beberapa negara Arab telah menyetujui agenda The Deal of The Century, hanyalah sebuah kebohongan. Dan merupakan usaha untuk menjatuhkan semangat Pemerintah dan warga Palestina.
Usamah Al-Qawasimi, juru bicara resmi Fatah, dalam sebuah pernyataannya pada hari Jumat (26/04/2019), mengatakan, “Israel dan Amerika tidak akan mendapatkan satu negara Arab pun yang setuju untuk menjual Yerusalem.”
Ia mengatakan bahwa Yerusalem merupakan inti dari konlik Palestina dan Israel. Wilayah yang mencakupi Al-Aqsa tersebut merupakan kunci perdamaian bagi siapa yang menginginkan perdamaian.
Al-Qawasimi menambahkan bahwa solusi perdamian manapun harus menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Yerusalem, sesuai dengan Undang-Undang Internasional.
Jubir gerakan yang dipimpin oleh Mahmud Abbas tersebut yakin bahwa rencana The Deal of Century milik Amerika tersebut mampu digagalkan oleh pemerintah Palestina. Yaitu melalui persatuan seluruh elemen warga Palestina.
The Deal of Century merupakan form perdamaian yang ditawarkan Amerika untuk menghentikan konilik Israel-Palestina. Sampai saat ini poin-poin yang tertuang dalam naskah tersebut belum ada yang mengetahuinya.
Namun dapat dipastikan bahwa agenda perdamaian tersebut akan menguntungkan Israel. Hal tersebut berkaca dari beberapa kebijakan Amerika terakhir, seperti pemindahan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem pada akhir 2018 lalu.
Presiden Palestina, Mahmud Abbas, jauh hari telah menyebutkan bahwa Amerika Serikat tidak lagi layak untuk menjadi mediator perdamaian di Timur Tengah.
(T.HN/S: Qudspress)