Kasus pembunuhan balita berusia 2.5 tahun gemparkan Jalur Gaza

“Kepolisian Gaza sudah melakukan pencarian intensif menggunakan anjing pelacak serta menganalisa laporan badan intelejen Gaza. Setelah 48 jam akhirnya kami berhasil menemukan korban Sabtu kemarin. Korban ditanam di sebuah lahan kosong dekat dengan rumahnya di Rafah,” terangnya seperti dikutip Koresponden Suara Palestina.

BY 4adminEdited Mon,29 Apr 2019,04:13 PM

Jalur Gaza, SPNA - Sejak beberapa hari terakhir Jalur Gaza digemparkan dengan tragedi pembunuhan seorang balita berusia 2.5 tahun bernama Mahmoud Syaqfeh.

Syaqfeh dilaporkan hari hilang selama beberapa hari sebelum ditemukan di sebuah lahan di sebelah rumahnya.

Berdasarkan keterangan kepolisian Jalur Gaza, pelaku adalah warga Gaza berinisial MS (28 tahun).

Kolonel Ayman al-Batinji, Juru bicara kepolisian Palestina di Jalur Gaza dalam konferensi pers, Minggu (28/04/2019) menjelaskan bahwa pihak kepolisian melakukan pencarian selama  48 jam sebelum menemukan korban.

“Kepolisian Gaza sudah melakukan pencarian intensif menggunakan anjing pelacak serta menganalisa laporan badan intelejen Gaza. Setelah 48 jam akhirnya kami berhasil menemukan korban Sabtu kemarin. Korban ditanam di sebuah lahan kosong dekat dengan rumahnya di Rafah,” terangnya seperti dikutip Koresponden Suara Palestina.

Namun pihak kepolisian tidak menerangkan motif pelaku.

Dia menambahkan, setelah jasad korban ditemukan, polisi kemudian melakukan investigasi dan akhirnya berhasil menemukan pelaku. “Kami sudah melakukan interogasi terhadap pelaku berinisial MS dan dia juga mengaku melakukan pembunuhan tersebut.”

Meskipun sempat gempar, namun Al-Batinji menegaskan bahwa kasus tersebut tidak akan mempengaruhi stabilitas di Jalur Gaza. “Kami menyerukan kepada rakyat Palestina hanya mengambil informasi dari lembaga resmi dan hati-hati dalam menyebarkan isu.”

Berdasarkan keteragannya, aksi kriminal di Jalur Gaza di tahun 2018 turun hingga 46% jika dibandingkan dengan 2017. Sementara dalam paruh pertama tahun 2019, persentase tindak kriminal turun menjadi 55% dibandingkan tahun lalu.

(T.RS/S:Nuruddin EL-Harazin)

leave a reply