Israel mendeportasi 4 siswa Turki yang hendak melakukan perjalanan ke Yerusalem

Meskipun sudah memperoleh visa dari Konsulat Israel di Istanbul, namun keempat siswa tersebut tetap diinterogasi oleh petugas intelijen Israel di bandara.

BY 4adminEdited Sat,11 May 2019,10:26 AM

Yerusalem, SPNA - Pihak berwenang Israel, Kamis (09/05/2019) mendeportasi empat siswa asal Turki yang berencana mengunjungi Yerusalem.

Meskipun memperoleh visa dari Konsulat Israel di Istanbul, keempat siswa tersebut tetap ditahan oleh petugas intelijen Israel selama semalam di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dan dideportasi keesokan paginya setelah menjalani interogasi yang panjang.

Omer Faruk Balta, salah seorang siswa, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa mereka ditahan di ruang kontrol paspor bandara dan tanpa alasan dibawa ke ruang interogasi.

"Sementara mereka tidak mengatakan sepatah kata pun tentang apa yang terjadi, kami menjadi sasaran interogasi berulang dan kadang-kadang dengan kekerasan," kata Balta. Ia menambahkan bahwa mereka dan barang-barang mereka juga digeledah beberapa kali.

Balta mengatakan bahwa visa mereka juga dibatalkan sebelum mereka dideportasi.

Dia mengatakan bahwa mereka percaya tindakan para perwira intelijen adalah bagian dari proyek Israel untuk menghilangkan Yerusalem dari agenda umat Islam.

Balta menekankan bahwa mereka berniat untuk mengunjungi Yerusalem murni untuk tujuan pariwisata serta melihat situs suci Muslim tersebut.

"Kami sama sekali tidak bertindak provokatif. Satu-satunya tujuan kami adalah melihat Yerusalem. Namun, sikap keras Israel telah mencegahnya."

Bagi umat Islam, kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem merupakan situs suci ketiga di dunia. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai "Temple Mount (Kuil Gunung)", dan mengklaim bahwa situs tersebut adalah dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967.

Dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional, Israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, dan mengklaimnya sebagai ibu kota negara Yahudi yang "abadi dan tidak terbagi."

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir