Satu warga Gaza meninggal dan puluhan cedera dalam unjuk rasa di perbatasan Israel

Demonstrasi menentang blokade Israel masih terus berlangsung di Gaza. Seorang warga meninggal dan tiga puluh lainnya cedera terkena peluru panas Israel.

BY 4adminEdited Sat,11 May 2019,02:17 PM

Gaza, SPNA - Satu warga Gaza meninggal dan puluhan lainnya cedera, Jumat (10/05/2019), dalam aksi unjuk rasa menentang blokade di perbatasan Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan, di pekan ke-58 ini, kembali seorang warga meregang nyawa akibat terkena peluru militer Israel di timur Rafah. Warga tersebut adalah Abdullah Jumat  Abd Al-‘Al (24 tahun).

Selain itu, serangan brutal militer Israel juga mencederai 30 warga dengan luka yang berbeda-beda. Di antara mereka empat orang anak-anak dan seroang tim medis.

Ribuan warga sejak Asar waktu setempat, turun menuju perbatasan untuk bergabung dalam aksi unjuk rasa The Great March of Return yang telah berlangsung selama 58 pekan. Demonstrasi hari Jumat kemarin membawa tema “Bersatu melawan The Deal of Century.”

Wartawan dari salah satu media lokal Palestina, Qudspress, melaporkan bahwa militer Israel menembaki para warga yang berada di dekat pagar perbatasan dan melepaskan bom gas air mata.

Unjuk Rasa Perbatasan atau Masirat Audah pertama kali berlangsung pada tanggal 30 Maret 2018. Bertujuan menentang blokade Israel terhadap Gaza yang memasuki tahun ke-13.

Milite Israel merespon aksi damai tersebut dengan brutal. Mereka menuduh warga Palestina Gaza berusaha melewati pagar perbatasan. Akibat serangan Israel tersebut, 315 warga meninggal dan lebih dari 31 ribu lainnya cedera dan luka-luka.

Komite Demonstrasi menyeru warga untuk melakukan mogok massal pada tanggal 15 Mei mendatang, bertepatan dengan hari peringatan Nakabah.

Nakabah adalah peristiwa pengusiran warga Palestina dari tanah milik mereka tahun 1948 untuk kemudian didirikan negara Yahudi Israel.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir