Hamas: Roket pejuang Palestina paksa Israel tunduk dengan gencatan senjata

Diawal Israel menolak gencatan senjata yang digagas para mediator, namun serangan roket bertubi-tubi yang dilakukan para pejuang Gaza ke Israel memaksa mereka untuk tunduk dengan gencatan senjata, ‘’ terangnya.

BY 4adminEdited Wed,15 May 2019,01:05 PM

Jalur Gaza, SPNA - Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniya mengungkapkan bahwa Israel adalah pihak yang meminta gencata dalam agresi militer 48 jam terhadap Gaza 10 hari lalu.

“Diawal Israel menolak gencatan senjata yang digagas para mediator, namun serangan roket bertubi-tubi yang dilakukan para pejuang Gaza ke Israel memaksa mereka untuk tunduk dengan gencatan senjata, ‘’ terangnya dalam pidato pertemuan Badan Legislatif Palestina di Jalur Gaza, Selasa (14/05/2019).

“Rakyat Palestina berpegang teguh dengan hak mereka untuk kembali ke tanah air. Mereka berhak melakukan perlawanan setelah 71 tahun menderita akibat penjajahan. Generasi Palestina masih mengibarkan bendera bangsa. Mereka berjuang di lapangan dan di forum internasional demi menuntut untuk kembali ke tanah air”, ujarnya.

Agresi Israel terhadap Gaza minggu lalu menelan 27 korban jiwa dari pihak Palestina, sementara dari pihak Israel sebanyak 4 orang. 130 unit perumahan warga Gaza hancur total dan 700 lainnya rusak parah.

Di lain pihak, surat kabar Israel Walla News, melaporkan bahwa Pasukan Perlawanan Palestina di Jalur Gaza semakin meningkatkan kapabilitas mereka. Kekuatan tempur mereka setara dengan Hizbullah di Lebanon. Pejuang Gaza diprediksi mampu melepaskan seribu roket dalam waktu sehari jika perang kembali terjadi.

Surat kabar Israel tersebut juga menjelaskan bahwa ‘’Ruang Operasi Bersama’’ faksi perlawanan Palestina menuai prestasi luar biasa.

Mereka berhasil melakukan koordinasi dalam operasi militer, melancarkan serangan masif dan terstruktur dengan sistem kontrol serta pengawasan yang kebal dari serangan Israel.  Mereka sanggup melepas 700 roket hanya dalam waktu 2 hari. Akibat serangan roket pejuang Gaza, 1000 warga Israel dilaporkan trauma.

Pusat Psikoterapi Israel melaporkan bahwa 1000 warga Israel membutuhkan rehabilitasi guncangan jiwa akibat trauma  dengan serangan roket pejuang Gaza Minggu lalu.

Sementara itu, Direktur Perusahaan Pembangunan Perumahan Israel,  Tzuq Haddad mengatakan bahwa sejak eskalasi terakhir di Gaza jumlah permintaan shelter di Israel meningkat tajam akibat trauma dengan serangan roket.

Haddad menjelaskan bahwa warga Israel dalam jumlah besar menghubunginya dengan suara ketakutan untuk memesan shelter demi melindungi mereka dari serangan roket pejuang Palestina di Jalur Gaza. 

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir