Akibat trauma, penduduk Israel berbondong-bondong pesan shelter pelindung dari serangan  roket pejuang Palestina

Haddad menjelaskan bahwa warga Israel dalam jumlah besar menghubunginya dengan suara ketakutan untuk memesan shelter demi melindungi mereka dari serangan roket pejuang Palestina di Jalur Gaza.

BY 4adminEdited Wed,15 May 2019,01:07 PM

Ramallah, SPNA - Direktur Perusahaan Pembangunan Perumahan Israel,  Tzuq Haddad mengatakan bahwa sejak eskalasi terakhir di Gaza jumlah permintaan shelter di Israel meningkat tajam akibat trauma dengan serangan roket.

Haddad menjelaskan bahwa warga Israel dalam jumlah besar menghubunginya dengan suara ketakutan untuk memesan shelter demi melindungi mereka dari serangan roket pejuang Palestina di Jalur Gaza. 

Dia menyebutkan bahwa lebih dari 60% rumah warga Israel di sekitar Gaza tidak memiliki shelter, Yediot Ahronot melaporkan, Selasa (14/05/2019). 

Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan 1 unit shelter berkisar antara 15.000 hingga 120.000 Syikal  sesuai dengan jenis beton yang digunakan dan spefikasi bangunannya.

Sebelumnya, Pusat Psikoterapi Israel melaporkan bahwa 1000 warga Israel membutuhkan rehabilitasi akibat guncangan jiwa pasca agresi Israel terakhir terhadap Gaza, Minggu lalu.

Berdasarkan laporan surat kabar Israel, Yediot Ahronot, pasca serangan Israel terhadap Gaza, jumlah warga yang datang ke Psikoterapis bertambah pesat.

Serangan balon pembakar demonstran Palestina yang jatuh di permukiman Israel serta aksi unjuk rasa di perbatasan Gaza ditambah serangan roket membuat mereka Israel trauma, seperti dikutip Ramallah News.

Agresi Israel terhadap Gaza minggu lalu menelan 27 korban jiwa dari pihak Palestina, sementara dari pihak Israel sebanyak 4 orang. 130 unit perumahan warga Gaza hancur total dan 700 lainnya rusak parah.

Di lain pihak, surat kabar Israel Walla News, melaporkan bahwa Pasukan Perlawanan Palestina di Jalur Gaza semakin meningkatkan kapabilitas mereka. Kekuatan tempur mereka setara dengan Hizbullah di Lebanon. Pejuang Gaza diprediksi mampu melepaskan seribu roket dalam waktu sehari jika perang kembali terjadi.

Surat kabar Israel tersebut juga menjelaskan bahwa ‘’Ruang Operasi Bersama’’ faksi perlawanan Palestina menuai prestasi luar biasa.

Mereka berhasil melakukan koordinasi dalam operasi militer, melancarkan serangan masif dan terstruktur dengan sistem kontrol serta pengawasan yang kebal dari serangan Israel.  Mereka sanggup melepas 700 roket hanya dalam waktu 2 hari. Akibat serangan roket pejuang Gaza, 1000 warga Israel dilaporkan trauma.

(TRS/S:Ramallah)

leave a reply
Posting terakhir