Ramallah, SPNA - Salah satu komite hak asasi manusia di Palestina dalam sebuah pernyataannya melaporkan, sejak awal Ramadhan militer Israel telah menangkap 100 warga Palestina. Delapan belas di antara mereka adalah anak-anak dan empat orang perempuan.
Pusat Studi Tahanan Palestina, hari ini (Kamis, 16/05/2019), menyebutkan bahwa Israel terus melakukan penyisiran ke wilayah permukiman warga Palestina. Khususnya kota dan distrik yang berada di Tepi Barat.
Selain melakukan penggerebekan ke rumah-rumah, Israel juga menangkap puluhan warga yang terdiri dari perempuan, anak-anak, para mantan tahanan, nelayan dan warga Palestina lainnya.
Di antara mereka yang terjaring dalam operasi militer Israel, sebagaimana dilaporkan Pusat Studi Tahanan, delapan belas tahanan adalah anak-anak di bawah umur.
Salah satu yang paling kecil bernama Musa Ramadhan (9 tahun), ia ditangkap saat melewati pos pemeriksaan Israel di Hebron. Juga dua saudara kembar lainnya Muhammad dan Ahmad Abu Adi (13 tahun). Keduanya diringkus saat pasukan zionis menggeledah rumah warga di Kafr Ni'ma, Ramallah.
Militer Israel juga menangkap empat muslimah Palestina, dua di antaranya berprofesi sebagai wartawan.
Dari Gaza, sejak sepuluh hari Ramdhan berlalu, Israel telah menangkap tiga nelayan yang sedang mengais rezeki di laut Gaza. Juga dua pemuda yang dilaporkan berusaha melewati pagar perbatasan Israel.
Sampai saat ini tercatat 5700 warga Palestina mendekam di balik jeruji besi Israel. 700 di antara mereka mengalami gangguan kesehatan, 48 perempuan, 230 anak-anak di bawah umur 18 tahun dan 500 tahanan administrasi.
(T.HN/S: Qudspress)