LEBIH DARI 1500 YATIM PALESTINA Palestina gelar buka bersama (iftar jamai) hidangan dari muslimin di Indonesia.

Menurut keterangan pria yang akrab disapa Bang Onim hingga kini menetap di Gaza, biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan buka puasa bersama lebih dari 1500 yatim, janda dan keluarga dhuafa tersebut mencapai 8.000 Dolar Amerika Serikat (Rp.112 Juta). Hidangan tersebut terdiri dari nasi, ayam, kurma, air dan jus yang dibagikan kepada anak-anak yang ikut pada gelar buka puasa bersama.

BY 4adminEdited Thu,23 May 2019,02:21 PM

Jalur Gaza, SPNA - Nusantara Palestina Center (NPC) melalui dukungan Yayasan Cinta Dakwah, Selasa (21/05/2019) tepatnya 16 ramadhan, menggelar kegiatan buka puasa bersama lebih dari 1500 anak yatim Palestina.

Pendiri Yayasan NPC, Bapak Abdillah Onim menjelaskan bahwa kegiatan yang digelar di sekolah Zainab Al-Wazir, Jalur Gaza utara tersebut adalah bagian dari solidaritas dan kepedulian muslimin di Indonesia terhadap anak-anak yatim Palestina, janda dan keluarga dhuafa khususnya di bulan suci Ramadhan.

Menurut keterangan pria yang akrab disapa Bang Onim ini, biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan buka puasa bersama lebih dari 1500 jamaah mencapai 8.000 Dolar Amerika Serikat dimana dana tsb sumbangan dari masyarakat Indonesia dialokasikan untuk gelar buka puasa bersama bagi keluarga di Gaza, hasil kerja sama antara Yayasan Cinta Dakwah (@cintadakwahID) dengan Lembaga Kemanusiaan peduli Palestina Yayasan Nusantara Palestina Center (@nusantaraps). Adapun Hidangan tersebut terdiri dari nasi, ayam, kurma, air dan jus yang dibagikan kepada anak-anak yang ikut pada gelar buka puasa bersama.

Ribuan muslimin Palestina di Gaza antusias penuh syukur saat menghadiri iftar akbar dimana hidangan berasal dari muslimin di Indonesia sebagai bentuk rasa cinta kepada muslimin Palestina, para tim dan bang Onim turun tangan dalam rangka membagikan makanan iftar. Mereka mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian masyarakat Indonesia kepada Palestina.

Pantauan koresponden Suara Palestina, anak-anak terlihat senang menikmati hidangan buka puasa.  Anak-anak yatim Gaza adalah salah satu kelompok masyarakat yang paling membutuhkan santunan dan bantuan kemanusiaan. Jumlah mereka mencapai 20.000 jiwa dimana seperempatnya adalah anak dari para syuhada yang gugur di tangan pasukan Israel.

Bang Onim menjelaskan bahwa anak yatim Gaza harus diberikan perhatian lebih, karena mereka adalah aset bangsa. Masa depan Palestina berada di tangan anak-anak tersebut dan merekalah yang akan melanjutkan estafet perjuangan. Sejak pemerintah Israel mengisolasi Gaza 13 tahun silam, tingkat kemiskinan di Gaza bertambah pesat. Tercatat 53% warga Gaza hidup di bawah garis kemiskinan, khususnya setelah AS memutuskan dana bantuan untuk UNRWA yang merupakan tulang punggung rakyat Gaza.

Tidaknya hanya itu, Gaza juga menghadapi krisis listrik, air dan pencemaran lingkungan. Rakyat Gaza juga terpaksa mempertaruhkan nyawa dalam agresi Israel yang terjadi berkali-kali dan menelan ratusan korban jiwa. Melihat situasi Gaza yang carut marut, Sekjen PBB, Antonio Guterres tahun 2018 lalu telah memperingatkan bahwa Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni pada tahun 2020 mendatang. Di saat yang sama, Profesor Hubungan Internasional Universitas Oxford, Avi Shlaim juga mengatakan bahwa Israel telah mengubah Jalur Gaza menjadi penjara terbesar di dunia.

(T.RS)

Abdel Hamid Akkila

leave a reply
Posting terakhir

MASYARAKAT INDONESIA BUKA PASAR SEMBAKO INDONESIA GRATIS DI PALESTINA, Bantuan dari Rakyat Indonesia untuk warga Gaza

 Pertama pasar sembako gratis digelar oleh masyarakat Indonesia Palestina tepatnya dikota Gaza, ratusan warga Gaza banjiri pasar sembako amanah dari rakyat Indonesia, mereka bebas memilih kebutuhan dan keperluan makanan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, garam, kurma, makarona dengan total 16 item jenis makanan, insya Allah pada Ramadhan 2019 ini kita gelar dengan program sama yaitu PASAR SEMBAKO INDONESIA GRATIS dan PASAR SAYUR DAN BUAH GRATIS, ungkap Abdillah Onim-Humanitarian activist and diplomacy Indonesia di Gaza.