Yerusalem, SPNA – Uni Eropa mengumumkan penolakannya terhadap rencana Israel untuk menambah hunian baru mereka bagi warga Yahudi di Yerusalem.
Kamis (30/05/2019) dua hari lalu, Otoritas Israel dilaporkan melakukan pelelangan proyek pembangunan 800 hunian baru di Yerusalem.
Dalam sebuah pernyataannya hari ini (Sabtu, 01/06/2019), Uni Eropa menuliskan, “Uni Eropa menegaskan penolakan keras terhadap rencana pembangunan hunian baru Israel, termasuk di Yerusalem Timur, karena bertentangan dengan UU internasional, serta akan menjadi batu penjegal proses perdamaian.”
Uni Eropa berjanji akan terus melakukan komunikasi dengan kedua belah pihak, Israel dan Palestina, serta negara-negara pendukungnya untuk membicarakan kembali proses perdamaian.
“Politik perluasan hunia ilegal mempersulit langkah pembagian wilayah antara kedua pihak,. Menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota bersama merupakan satu-satunya solusi untuk keluar dari konflik.” Tulis Uni Eropa dalam pernyataanya.
Seperti dilansir situs Alkhaleej pada hari Kamis (31/05), Kementerian Perumahan Israel melelang proyek pembangunan 805 hunian baru di Yerusalem Timur. 460 di distrikPisgat Ze'ev dan 245 di wilayah Ramot.
Kabarnya rencanan pembangunan hunian ilegal ini telah difinalkan sejak dua tahun terakhir.
(T.HN/S: Sputniknews)