Virginia, SPNA - Dua belas orang dilaporkan meninggal, Jumat (31/05/2019), dalam sebuah serangan bersenjata di Balai Kota Virginia Beach, Amerika Serikat.
Media lokal mengutip pernyataan kepala kepolisian, James Cervera, ia mengatakan “Palaku adalah pegawai yang bertugas di bagian palayanan publik kota. Ia menembak secara brutal dengan senjatanya di beberapa lantai. Sampai akhirnya pihak keamanan datang dan berhasil menembaknya hingga tewas.”
Penembakan itu terjadi pada pukul empat sore waktu setempat, Jumat (31/06). Di tempat kejadian, petugas menemukan sepucuk senapan otomatis dan sebuah pistol. Senjata tersebut diyakini yang dipakai pelaku untuk memberondong korbannya.
Situs BBC melaporkan, 12 korban tersebut merupakan para staf yang bekerja di Balai Kota. Direktur Pelaksana Balai Kota, Dave Hansen mengatakan, “Mereka meninggalkan kekosongan yang tidak pernah bisa kami ganti.”
Pelaku bernama DeWayne Craddock (40 tahun), seorang insinyur di departemen pelayanan publik kota. Ia tercatat telah bekerja di posisi tersebut selama 15 tahun.
Tetangganya menceritakan bahwa DeWayne adalah laki-laki pendiam dan jarang tersenyum. Pihak keamanan menolak menyebutkan motif di balik penembakan massal tersebut.
Selain 12 korban yang meninggal, terdapat juga empat warga lainnya yang cedera. Salah satunya anggota kepolisian.
Biro Investigasi Federal (FBI) menyebutkan akan memberikan bantuan penyelidikan tambahan kepada pihak keamanan lokal. Kejadian ini merupakan insiden paling tragis di Virginia Beach.
Situs statistik Amerika yang menghitung jumlah penembakan massal di Amerika menyebutkan bahwa insiden Virginia Beach merupakan yang ke-150 selama 2019. Penembakan massal yang dimaksud situs Gun Violence Archive itu adalah penyerangan bersenjata yang menewaskan atau melukai lebih dari empat orang.
(T.HN/S:BBC Arabic)
