As-Sisi terkait The Deal of Century: Mesir mendukung penuh cita-cita warga Palestina

As-Sisi membantah tudingan bahwa Mesir akan membantu Amerika membujuk Palestina agar patuh menerima The Deal of Century. Ia menegaskan bahwa tidak ada satu pihakpun yang berhak menentang cita-cita warga Palestina.

BY 4adminEdited Mon,03 Jun 2019,01:26 PM

Kairo, SPNA - Presiden Mesir, Abdel Fattah As-Sisi, Minggu (02/06/2019), mengatakan bahwa negaranya tidak akan menerima segala tawaran yang tidak sesuai dengan keinginan warga Palestina.

Pernyataan ini disampaikan merespon wacana perdamaian Amerika, The Deal of Century, yang kabarnya akan segera diumumkan.

“Anda pasti menunggu sikap As-Sisi, apakah ia akan memberikan sesuatu kepada salah satu pihak, tidak satupun berhak mengambil keputusan kecuali sesuai dengan keinginan Palestina.”

Beberapa waktu lalu banyak pihak telah mencoba menerka isi dari agenda perdamaian Amerika tersebut. Salah satu prediksi mengarah kepada bahwa Mesir akan memberikan sebagian wilayah Sinai, sebagai hadiah bagi Palestina agar mau tunduk atas keinginan Amerika dan Israel.

Dalam acara buka puasa bersama di salah satu hotel di ibu kota Kairo, As-Sisi menegaskan bahwa ia tidak akan mundur satu langkahpun di hadapan Israel.

Dua pekan lalu, mantan Presiden Mesir, Husni Mubarak juga angkat bicara bercerita pengalamannya bersama Israel saat masih di kursi kepresidenan. Ia mengaku pernah diminta untuk memberikan sebagian wilayah Sinai untuk Palestina.

Ketika itu Husni Mubarak meminta Israel untuk tidak pernah membicarakan permasalahan itu lagi, atau Israel ingin kembali terlibat perang dengan negeri Piramida tersebut.

The Deal of Century merupakan rancangan perdamaian yang ditawarkan Amerika untuk menyelesaiakan konflik Palestina-Israel. Banyak pihak telah menyampaikan penolakan mereka. Terutama pemerintah Palestina yang diwakili oleh Presiden Mahmud Abbad.

Menurutnya Amerika tidak lagi layak untuk menjadi mediator perdamaiaan. Pasalnya banyak keputusannnya jelas-jelas menguntungkan pihak Israel.

Di antara kebijakaan tersebut adalah pemindahan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem dan pengakuan Golan milik Suriah sebagai wilayah kedaulatan Israel.

Banyak tuduhan kemudian juntru mengarah kepada negara-negara tetangga yang berada di Timur Tengah. Mereka difitnah akan membantu Amerika untuk memuluskan “Perjanjian Abad Ini”.

Mesir merupakan negara yang berperan penting dalam beberapa kali gencatan senjata antara pejuang Palestina dan Israel. Mesir dan Qatar sering masuk menjadi penengah saat kedua belah pihak terlibat jual beli senjata.

Baik pihak Palestina atau negara Arab hanya mau menerima bentuk perdamaian yang diistilahkan dengan sebutan “Solusi Dua Negara”. Sebuah perjanjian yang menjamin bedirinya negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.

(T.HN/S: Arabic.Rt) 

leave a reply
Posting terakhir