Israel melakukan 56 pelanggaran hukum terhadap pers Palestina dalam bulan Mei

Jalur Gaza, SPNA - Journalist Support Committe (JSC) melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel (IDF) masih terus melakukan pelanggaran hukum dan serangan ...

BY 4adminEdited Mon,03 Jun 2019,02:46 PM

Jalur Gaza, SPNA - Journalist Support Committe (JSC) melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel (IDF) masih terus melakukan pelanggaran hukum dan serangan terhadap pers Palestina.  IDF tercatat berulangkali melakukan penganiayaan dan penangkapan terhadap jurnalis, menghalangi peliputan berita bahkan menghancurkan institusi dan menyita peralatan.

Dalam artikel yang diterbitkan, Minggu (02/06/2019) Journalist Support mengatakan bahwa IDF melakukan 56 pelanggaran hukum dalam bulan Mei tahun 2019. 

Lembaga yang berbasis di Jenewa  tersebut melaporkan bahwa 10 jurnalis dan reporter Palestina luka-luka saat melaksanakan tugas mereka. Sebagian dari mereka ditembak dengan peluru tajam,  peluru karet dan gas air mata. 5 orang kru cedera saat meliput aksi Great March of Return di Jalur Gaza.

IDF juga menangkap 12 jurnalis bahkan menggunakan sebagian dari mereka sebagai perisai manusia saat membubarkan demonstrasi di desa Kafr Qaddum di Qalqiliya, Tepi Barat yang diduduki.

Selain itu, IDF juga menyerbu 2 meseum Islam serta kediaman seorang reporter bernama Nawaf Al-Amer. 8 kendaraan dan sejumlah ponsel wartawan disita.

Tidak hanya itu, 4 sekretariat pers Palestina  juga dibumiratakan dalam serangan roket IDF terhadap Jalur Gaza awal Mei lalu. Di dunia maya,  Israel juga menekan Facebook untuk menghapus konten-konten dan akun milik aktivis dan jurnalis Palestina.

JSC didirikan pada tahun 2016 oleh sekelompok jurnalis pasca penangkapan, penculikan dan pembunuhan terhadap sejumlah wartawan oleh berbagai kelompok teroris radikal pasca Arab Spring. Organisasi ini didirikan untuk mengkampanyekan membawa para pelaku kejahatan ke meja hijau serta mendukung hak kebebasan berpendapat dan berekspresi.

(T.RS/S:Journalistsupport)

leave a reply
Posting terakhir