Ramallah, SPNA - Koran Israel, The Jerusalem Post, melaporkan bahwa Presiden Palestina, Mahmud Abbas, menolak tawaran Amerika untuk menghadiri KTT Ekonomi Bahrain.
Padahal Amerika yang merupakan inisiator dari pertemuan antar negara tersebut, telah menawarkan bantuan finansial menggiurkan untuk Palestina.
Media Israel itu membocorkan, bahwa tawaran tersebut datang melalui utusan Amerika untuk proses perdamaian Timur Tengah, Jared Kushner.
Palestina menolak hadir dalam pertemuan karena diyakini merupakan langkah awal untuk menjalankan agenda The Deal of Century.
The Jerusalem Post mengutip pernyataan dari para pejabat tinggi Yordania, Otoritas Palestina tetap komit untuk menolak tawaran Amerika meski mereka sedang mengalami krisis keuangan. Krisis ekonomi ini juga disebabkan Israel. Mereka menolak memberikan jatah beacukai perbatasan yang seharusnya menjadi hak pemerintah palestina.
The Deal of Century atau Perjanjian Abad Ini merupakan format perdamaian yang ditawarkan Amerika untuk menyelesaikan sengketa Palestina-Israel. Meski belum ada yang mengetahu isi di balik tawaran tersebut, namun kebanyakan pihak telah meragukan netralitas Amerika dalam menyelesaikan konflik.
Pemerintah Palestina, melalui Presiden Mahmud Abbas jauh hari telah mengumumkan penolakanya. Abbas mengatakan bahwa Amerika tidak lagi layak untuk menjadi mendiator perdamaian.
Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa kebijakan penting Amerika yang merongrong hak-hak warga Palestina.
Seperti permindahan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem. Tindakan yang dipahami sebagai pengakuan Amerika terhadap kepemilikan Israel atas Yerusalem. Padahal Kota bersejarah tersebut telah diproyeksikan untuk mejadi ibu kota masing-masing dari Palestina dan Israel.
(T.HN/S: Jerusalem Post)