Lebanon pastikan absen dari KTT Ekonomi Bahrain

Lebanon pastikan diri tidak akan hadir dalam KTT Ekonomi Bahrain yang akan berlangsung akhir bulan nanti. Kembalinya wilayah Lebanon dan Suriah serta kemerdekaan Palestina merupakan syarat untuk berdamai dengan Israel.

BY 4adminEdited Wed,12 Jun 2019,02:37 PM

Beirut, SPNA - Menteri Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil, menegaskan bahwa negaranya tidak akan pernah terlibat dalam KTT Ekonomi Bahrain. Hal tersebut disebabkan karena Palestina yang merupakan tujuan dari Konferensi itu sendiri menolak untuk hadir.

Bassil mengatakan, “Kami mempunyai pendangan yang jelas dalam menyusun rancangan perdamaian. Dan kami tidak mau kompromi dalam hal tersebut.”

“Israel harus tahu bahwa perdamaian hanya dapat dicapai dengan mengembalikan hak-hak warga Lebanon dan Suriah, serta dengan mengakui Palestina sebagai negara.” Tambahnya.

Perlu diketahui bahwa Lebanon merupakan salah satu negara yang pernah merelakan tanahnya dicaplok Israel. Mereka pula yang berbaik hati penampung pengungsi Palestina yang diusir Israel dari kampung halaman mereka sejak tahun 1948.

Sedangkan Mesir dan Yordania, dalam sebuah wawancara pers, Jared Kushner yang merupakan utusan Amerika untuk urusan perdamaian Timur Tengah, mengatakan kedua negara tersebut akan ikut berkumpul di Bahrain.

KTT Bahrain yang akan berlangsung di ibu kota Manama itu merupakan pertemuaan antar negara Arab untuk membahas solusi ekonomi Palestina yang sedang anjlok.

Pertemuan yang dipelopori Amerika tersebut oleh sebagain negara Arab dianggap sebagai langkah awal Amerika untuk menjalankan The Deal of Century (Perjanjian Abad Ini).

Perjanjian Abad Ini adalah rancangan perdamaian yang ditawarkan Amerika untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Sayangnya, Pemerintah Palestina jauh hari telah mengumumkan penolakannya.

Presiden Palestina, Mahmud Abbas, mengatakan bahwa Amerika tidak lagi layak untuk menjadi mediator perdamaian. Banyak keputusan penting dan krusial Amerika jelas-jelas menguntungkan pihak Israel.

Seperti pemindahan Kedutaan Besar Amerika ke Yerusalem dan pengakuan terhadap pecaplokan Israel terhadap Dataran Tinggi Golan milik Suriah.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir