Trump: Iran berada di balik serangan dua kapal tanker di perairan Oman

Amerika Serikat kembali tuduh Iran sebagai pelaku di balik serangan dua kapal tanker di perairan Oman. Trump memperingatkan Iran untuk tidak menggangu jalur laut di Selat Hormuz.

BY 4adminEdited Sat,15 Jun 2019,09:32 AM

Washington, SPNA - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menuduh Iran sebagai pelaku di balik serangan dua kapal tanker di perairan Oman pada hari Kamis (13/06/2019). Ia menegaskan bahwa Amerika mempunyai bukti kuat atas keterlibatan Iran tersebut.

Dalam sebuah wawancara di salah satu televisi Amerika, Fox News, Jumat pagi (14/06), Trump mengirim pesan peringatan untuk Iran agar tidak menggangu transportasi laut di Selat Hormuz. “Apabila Iran mencoba menutup jalur tersebut, hal tersebut tidak akan bertahan lama.” Kata Trump.

Militer Israel pagi Jumat (14/06), mengumumkan bahwa mereka berhasil merekam aksi Angkatan Laut Iran saat sedang memindahkan ranjau laut mereka yang gagal meledak.

Namun pihak Iran membantah. Mereka menjelaskan hanya ingin mengirimkan tim ahli untuk memastikan kelayakan operasi kapal tersebut.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, Kamis (13/06/2019), juga menyampaikan hal yang sama. Ia juga turut mengkambinghitamkan Iran.

Seperti dilansir situs Aawsat, dalam sebuah pertemuan pers, Pompeo mengatakan “Perkiraan Amerika Serikat menunjukkan bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan dua kapal tangker di Oman.”

Jenis senjata dan hasil investigasi intelijen menguatkan keterlibatan Iran dalam serangan tersebut, sebut Pompeo.

Menurut Pompeo, aktivitas Iran akhir-akhir ini semakin membahayakan perdamaian dunia. Serangan tersebut telah menghambat pengiriman minyak dari negara teluk melalui Selat Hormuz.

Menteri Luar Negeri tersebut menyatakan bahwa Amerika akan bertindak melindungi setiap kepentingannya di Timur Tengah.

Dua kapal tanker raksasa yang mengangkut minyak mentah dari negara Teluk, Kamis (13/06/2019), diserang  oleh pihak yang belum diketahui di perairan Oman.

Media Iran melaporkan bahwa serangan tersebut terjadi 30 km dari pelabuhan Bandar E-Jask yang terletak di selatan Iran.

Salah satu kapal tersebut bernama Front Altair dilaporkan membawa bendera negara Marshall Islands. Sedangkan satunya lagi bernama Kokuka Courageous, memasang bendera Panama.

Asosiasi Palayanan ekspor Minyak Dunia  menyebutkan bahwa pengiriman minyak ke Barat akan terancam apabila jalur Selat Hormuz yang terletak antara UEA dan Iran tidak berhasil diamankan.

Pasca kejadian, Kamis (13/06),  harga minyak dunia langsung melonjak naik hingga dua persen. Lonjakan tersebut masih terus naik pada hari Jumat kemarin (14/06). Situs AFP melaporkan bahwa harga minyak dunia di Asia semakin melambung.

(T.HN/S: Ramallah)

leave a reply
Posting terakhir