Nazareth, SPNA - Gerakan boikot Israel (BDS) meluncurkan sebuah kampanye baru untuk memboikot perusahaan perlengkapan olah raga dunia, Puma. Perusahaan tersebut disinyalir menjadi sponsor Asosiasi Sepak Bola Israel.
Beberapa LSM Palestina pada hari Sabtu (15/06/2019) mengumumkan pemboikotan terhadap perusahaan tersebut. Mereka mengajak warga dunia untuk tidak membeli barang-barang produksi perusahaan tersebut, sampai mereka membatalkan kerjasama dengan Israel.
Seperti dikutip dari situs berita lokal Palestina, beberapa aktivis di Inggris melakukan protes di depan salah satu toko milik perusahaan tersebut.
Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) adalah kampanye global untuk menekan Israel dari segi ekonomi dan politik. Israel diminta untuk segera mengakhiri pendudukannya, menjunjung tinggi kesetaraan hak warga Arab-Palestina di Israel, serta menghormati pengungsi Palestina untuk kembali ke kampung halaman mereka.
Pemerintah Israel menanggapi serius kampanye tersebut. Pasalnya kampanye ini telah menyebabkan Israel kesusahan untuk memasarkan barang-barang produksi mereka. Di samping perusahaan-perusahaan besarpun tidak berani bergandeng tangan dengan Israel.
Keseriusan pemerintahan Israel untuk membalas perlakua BDS, terlihat dari kebijakan otoritas Israel untuk mendeportasi siapa saja yang tergabung dalam gerakan Ini. Mereka tidak akan diizinkan untuk menginjakkan kaki di Israel atau untuk masuk ke Palestina.
Kampanye boiko Israel ini pertamakali diluncurkan pada tanggal 9 Juli 2005. 171 Lembaga Swadaya Masyarakat Palestina sepakat untuk menekan Israel melalui jalur ekonomi, sebagai balasan atas penjajahan yang dilakukan oleh bangsa zionis tersebut.
Puma merupakan sebuah perusahaan internasional yang berbasis di Jerman. Selain memproduksi sepatu, Puma juga menyediakan pakaian olah raga yang biasanya dipakai oleh atlet-atlet besar dunia.
(T.HN/S: Palinfo)
