Sekolah TK Nurani Indonesia di Gaza gelar wisuda Angkatan ke III bagi anak Palestina, HADIRIN BERDIRI SAAT PEMUTARAN LAGU INDONESIA RAYA.

ACARA DIBUKA DENGAN PEMBACAAN AL-QUR'AN, PEMABACAAN HADIS OLEH WISUDAWAN DILANJUTKAN DENGAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA, Seluruh hadirin berdiri bentuk penghormatan untuk Indonesia. Sekolah Taman kanak-kanak di Gaza hasil sumbangan masyarakat Indonesia kembali wisudakan 85 anak Palestina.

BY 4adminEdited Tue,18 Jun 2019,03:48 PM

Gaza, SPNA - Rona kebahagiaan terpancar jelas dari mata para orang tua wali saat menyaksikan keberhasilan anak-anak mereka di bangku sekolah. Bagaimana tidak, mereka adalah harapan masa depan bangsa  Palestina.

Sekolah Taman kanak-kanak di Gaza hasil sumbangan masyarakat Indonesia, pada hari Minggu (16/06/2019), kembali mengadakan acara wisuda angkatan ke tiga yang telah menyelesaikan pendidikan mereka. Turut hadir para wali murid, dan pendiri TK Nurani Indonesia di Gaza Bapak Abdillah Onim bersama anak dan istrinya. Acara wisuda dibuka diawali pembancaan ayat suci Alqur'an, pembancaan hadis oleh wisudawan dilanjutkan dengan pemutaran lagu kebangsaan Indonesia Raya, seluruh hadirin dipersilahkan berdiri sebagai bentuk penghormatan bagi Indonesia.

Direktur TK Nurani, Wafa Hils, dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa ini merupakan angkatan ketiga sejak Taman Kanak-Kanak ini didirikan. Angkatan ini diberi nama “Al-Hurriyah (Kemerdekaan)” yang berjumlah 85 orang murid. Dua angkatan lainnya yang diwisudakan dua tahun sebelumnya, masing-masing diberi nama angkata Al-Aqsa dan Angkatan Al-Karamah (kemuliaan).

Wafa menjelaskan bahwa penerimaan murid baru dilakukan dengan sangat terbuka. Walaupun memang diutamakan untuk anak-anak Yatim dan keluarga miskin. Mereka yang diterima akan dibebaskan dari biaya sekolah. Selain itu mereka juga diberikan berbagai jenis bantuan sesuai dengan kebutuhan hidup di Gaza. Termasuk uang jajan, biaya pembelian buku, uang transportasi, pakaian musim dingin dan makanan serta bantuan-bantuan lainnya.

Wafa berharap anak-anak didiknya dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah dasar. Dan dapat tumbuh sesuai nilai-nilai Islam dan akhlak yang telah ditanamkan selama berada di TK Nurani. Ia optimis mereka akan menjadi generasi terbaik yang akan membanggakan bangsa, agama dan umat.

Di akhir kata sambutannya, Direktur TK Nurani tersebut mengucapkan terimakasih dan apresiasi terbesanya untuk warga Indonesia yang telah mengulurkan tangan mulianya demi menyelamatkan masa depan anak-anak Gaza. Ia berharap semoga Allah membalas kebaikan saudara –saudara mereka muslimin dan masyarakat di Inodnesia.

Seremonial pelepasan siswa tersebut juga diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan Hadis. Serta atraksi kebolehan murid dengan pembacaan puisi/syiir yang dibawakan oleh para siswa.

Anak-anak Gaza tersebut terlihat sangat bahagia dan antusias. Mereka turut mendoakan dan mengucapakan terima kasih untuk seluruh guru dan semua yang terlibat di TK Nurani. Terutama warga Indonesia yang tiada hentinya mengirimkan bantuan untuk mereka.

Dalam sebuah wawancara dengan salah satu wali murid, Ibu Athaf Nabhan, Ia merasa sangat bersyukur anaknya dapat belajar di Sekolah TK Nurani. Ucapan terimakasih ia sematkan kepada seluruh pengurus, terkhusus untuk Bapak Abdillah Onim , atas semua dedikasi dan bantuannya, untuk TK Nurani dan warga Palestina.

Sekolah TK Nurani Indonesia dibawah koordinasi lembaga amal yaitu Yayasan Nusantara Palestina Center (YAYASAN NPC) didirikan oleh bapak Abdillah Onim akrab disapa bang Onim bertugas menyalurkan bantuan untuk warga Palestina yang hidup melarat di bawah blokade Israel. Lembaga-lembaga amal tersebut berjalan berkat bantuan umat Islam Indonesia, di bawah pengawasan langsung Bapak Abdillah Onim.

Acara ditutup dengan pembagian ijasa dan foto bersama serta rama tamah bersama Abdillah Onim dan wisudawan. Kami selaku pengelola dan pendiri Yayasan NPC mengucapkan jazakallahu khairan kasiran kepada seluruh rakyat Indonesia, seluruh donatur dan NGO di Indonesia telah memberi kepercayaan kepada kami untuk menjalankan amanah di Palestina, ungkap bapak Abdillah Onim.

Sejak 13 tahun lalu, warga Gaza mencoba bertahan hidup di bawah blokade Israel. Selama periode tersebut tiga perang besar telah mereka lalui. Ditambah dengan gempuran dan serangan lainnya yang terjadi setiap waktu. Selain ditinggal orang tua, anak-anak Gaza juga kehilangan masa depan akibat hancurnya rumah sekolah dan anjloknya ekonomi warga.

Blokade tersebut telah menjadikan Gaza sebagai wilayah dengan jumlah penganguran tertinggi di dunia, yang mencapai angka 80%. Kehidupan warga bertambah sulit seiring penarikan diri Amerika Serikat sebagai salah satu donatur UNRWA. Badan PBB yang bertugas memperhatikan para pengungsi itu merupakan harapan terakhir warga Gaza untuk melanjutkan kehidupan mereka.

Laman resmi Lembaga kemanusiaan peduli Palestina: https://www.facebook.com/nusantaraPS/. BANTUAN ANDA, BERBAGAI BANTUAN KEMANUSIAAN DARI INDONESIA UNTUK PALESTINA ada dihalaman: https://www.npc.or.id/

Salurkan kepedulian anda untuk Palestina, Lembaga Kemanusiaan peduli Palestina:

#BNI SYARIAH 69000 09097 an.Nusantara Palestina Center.

#BNI 69000 90089 an.Yayasan Nusantara Palestina Center.

#BNI 69000 90001 an.Abdillah Onim.

Info bantuan untuk Palestina, Kantor Pusat Yayasan Nusantara Palestine Center (pendiri bang Onim). Call Center: 021-8778 8187. Hp/Wa: 0821 13 13 13 67 (NPC). +62 812 83 70 70 79 (Ust Ihsan,Lc. diplm).

SP GAZA-(T.HN) Nuruddin Jamal AlHaraeen.

leave a reply
Posting terakhir

Wisuda angkatan pertama TK Nurani Indonesia di Jalur Gaza

Jalur Gaza, SPNA- Palestina termasuk negara Arab yang sangat memperhatikan pendidikan rakyatnya. Dari tanah Palestina, lahir sejumlah profesional handal dari berbagai bidang, mulai dari dokter, insyinyur, jurnalis, pengacara dan bidang-bidang lainnya.

1.JPG

Muslimin Indonesia menghadiahi minibus untuk TK. Nurani Indonesia Kota Gaza Palestina

Gaza, SPNA - Jumlah anak yatim di Jalur Gaz tidak kurang dari 28 ribu jiwa. Mayoritas dari mereka kehilangan orang tua yang menjadi korban perang, akibat sakit atau mengidap penyakit akut seperti kanker dll. Krisis obat-obatan yang melanda Gaza, mengakibatkan tidak sedikit warga Gaza –yang menderita penyakit parah- harus dirawat di rumah sakit di luar Gasa. Sayangnya,