The Deal of Century: 50 miliar USD untuk Investasi di Palestina

Untuk meyakinkan Palestina agar mau menerima tawaran perdamaian The Deal of Century, Amerika Serikat mengajukan bantuan investasi sebesar 50 miliar USD. Namun demikian, Pemerintah dan faksi perjuangan kemerdekaan Palestina tidak akan mudah untuk menerimanya.

BY 4adminEdited Sun,23 Jun 2019,11:56 AM

Washington, SPNA - Media Amerika, Sabtu (22/06/2019), membuka tabir sebagian isi  dari tawaran perdamaian Amerika untuk Palestina dan Israel. Format perdamaian yang dikenal dengan sebutan The Deal of Century tersebut, menawarkan dana investasi untuk Palestina dan negara sekitarnya sebesar 50 miliar USD.

Kantor berita Amerika Serikat berbahasa Arab, Alhurra, melaporkan, melalui The Deal of Century Amerika akan mengajak negara internasional untuk membentuk dompet investasi demi membantu perekonomian Pemerintahan Palestina dan negara-negara Arab di sekitarnya.

 Sebagian dana tersebut akan digunakan untuk membangun jalur penghubung antara Tepi Barat dan Gaza.

Jalur penghubung tersebut setidaknya akan memakan biaya sebesar lima miliar USD.

Setengah dari 50 miliar lainnya akan digunakan untuk membangun sejumlah wilayah yang mengalami krisis Ekonomi di Palestina, selama periode 10 tahun.

Sedangkan sisanya, akan diberikan untuk masing-masing dari Mesir, Yordania dan Lebanon.

Amerika dilaporkan juga menawarkan pengadaan 179 proyek infrastruktur dan bisnis, baik di Palestina atau di beberapa negara tetangga.

Rahasia investasi ini, menurut media Amerika, akan diumumkan langsung oleh Penasehat Senior Presiden Amerika Serikat, Jared Kushner, pada Konferensi Bahrain yang akan berlangsung antara tanggal 25 dan 26 mendatang.

Namun demikian, tawaran menggiurkan tersebut tidak akan diterima begitu saja oleh pihak Palestina, baik dari kalangan Pemerintahan atau faksi perjuangan.

Pasalnya, KTT Ekonomi Bahrain yang diprakarsai Amerika Serikat itu mendapat penolakan keras dari pihak Palestina. Mereka menganggap bahwa pertemuan tersebut merupakan konspirasi Amerika dan Israel untuk menekan Palestina.

Perdana Menteri Palestina, beberapa pekan lalu pernah mengatakan bahwa Palestina tidak sedang mencari solusi ekonomi. “Kami hanya butuh kemerdekaan.” Kata Mohammad Shtayyeh

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir