Liga Arab berjanji bantu ekonomi Palestina 100 Juta Dolar per-bulan

Kairo, SPNA - Kementerian Keuangan negara yang tergabung dalam Liga Arab menyatakan komitmen mereka untuk memberlakukan jaring pengaman keuangan guna....

BY 4adminEdited Mon,24 Jun 2019,09:58 AM

Kairo, SPNA - Kementerian Keuangan negara yang tergabung dalam Liga Arab menyatakan komitmen mereka untuk memberlakukan jaring pengaman keuangan guna menyalurkan bantuan ekonomi untuk Palestina sebesar  100 juta  Dolar per-bulan.

Dana tersebut akan disalurkan melalui Sekretariat Liga Arab  atau  secara langsung ke rekening Kementerian Keuangan Palestina, Maannews melaporkan  Minggu (23/06/2019)

Dalam pertemuan darurat Liga Arab, Minggu,  Menteri Keuangan Arab menegaskan akan memberikan dukungan penuh terhadap Palestina  dalam bidang politik dan ekonomi.

Liga Arab juga mengecam “pembajakan Israel” atas dana rakyat Palestina serta menyerukan masyarakat internasional menekan Israel agar menghentikan pembajakan tersebut dan mengembalikan hak warga.

Selain bantuan bulanan, Liga Arab juga bersedia memberikan pinjaman ringan melalui perjanjian bilateral dengan Palestina untuk menyelesaikan proyek infrastruktur di negara terjajah tersebut.

Dilansir Rt Arabic, Pertemuan Liga Arab dipimpin oleh Tunisia. Asisten Sekjen Liga Arab, Hossam Zaki mengatakan bahwa pertemuan tersebut adalah implementasi dari resolusi Liga Arab yang ditetapkan dalam pertemuan darurat Kementerian  Luar Negeri, 21 April lalu di Kairo.

Dalam pertemuan yang dihadiri Presiden Palestina Mahmoud Abbas tersebut, Liga Arab berkomitmen membantu keuangan Palestina serta melaksanaan resolusi KTT Tunisia membantu anggaran Palestina senilai  100 juta Dolar  per-bulan.

Bantuan tersebut untuk membantu Palestina keluar dari krisis ekonomi pasca tekanan Israel dan Amerika Serikat.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir

UNRWA: Bantuan Negara Arab Turun dari 200 Juta Menjadi 20 Juta Dolar Per Tahun

Abu Hasna juga menunjukkan bahwa Inggris mengurangi bantuannya sebesar 60 persen, mencatat bahwa sumber keuangan UNRWA belum berkembang dan anggaran tidak meningkat, sedangkan terjadi peningkatan jumlah pengungsi Palestina dan kebutuhan mereka, yang berdampak negatif bagi negara penampung pengungsi Palestina, para pengungsi, serta kualitas pelayanan.