CNN: Kushner menolak untuk mendukung negara Palestina

Berbicara dari Bahrain, Kushner menanggapi pertanyaan tentang negara merdeka masa depan bagi Palestina.

BY 4adminEdited Fri,28 Jun 2019,10:36 AM

MEMO - Manama

Manama, SPNA - Jared Kushner, penasihat senior dan menantu Presiden Donald Trump, menolak kesempatan dalam wawancara dengan CNN, Rabu (26/06/2019), untuk menyatakan dukungan atas negara Palestina.

Berbicara dari Bahrain, Kushner menanggapi pertanyaan tentang negara merdeka masa depan bagi Palestina.

"Jadi, izinkan saya memberi tahu Anda apa yang ingin kami lihat", lanjutnya, sebelum menyampaikan "keamanan yang sangat baik" untuk Israel dan Palestina," tambahnya. Kushner menggamparkan Palestina akan menjadi "Sebuah lingkungan di mana orang merasa seperti mereka dapat hidup dan memiliki kesempatan ... dan modal dapat masuk dan berinvestasi, di mana pekerjaan bisa diciptakan.”

"Kami ingin melihat daerah di mana orang dapat saling menghormati agama dan beribadah secara bebas," kata Kushner. “Dan kami menginginkan tempat di mana orang dapat hidup dengan bermartabat dan memiliki semua peluang yang layak dimiliki semua manusia.”

Ditekan lagi apakah Palestina akan memiliki negara merdeka, Kushner menolak untuk menjawab, alih-alih menjawab, "Apa yang bisa saya katakan adalah bahwa rencana yang kami keluarkan akan secara dramatis meningkatkan kehidupan rakyat Palestina."

Menurut Kushner, rencana itu akan memungkinkan semua orang "untuk fokus pada dua prioritas yang merupakan prioritas yang sama dengan yang dimiliki Presiden Trump untuk Amerika, yaitu: menjaga semua orang aman dan memberi setiap orang kesempatan untuk menjadi makmur."

Sementara itu, dalam wawancara terpisah dengan CNN, pejabat senior AS Jason Greenblatt membenarkan apa yang digambarkan oleh para kritikus sebagai serangan sepihak terhadap para pemimpin Palestina dengan mengklaim bahwa ia belum "menemukan sesuatu untuk dikritik" dalam perilaku Israel.

"Saya belum menemukan apa pun untuk mengkritik (Israel) yang dianggap melampaui batas," perwakilan khusus tersebut mengatakan, ketika ditanya apakah dia pernah mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Ditanya apakah dia yakin pemerintah Israel telah mengambil tindakan yang telah menahan atau tidak membantu proses perdamaian, dia mengatakan, "Tidak. Saya pikir pemerintah Israel telah terlibat.”

Sebaliknya, Greenblatt menggandakan serangannya terhadap pejabat Palestina.

“Otoritas Palestina tidak hanya mengutuk rencana perdamaian kita, mereka mengambil tindakan untuk menumbangkannya, melemahkannya, untuk mencegah terjadinya perdamaian,”katanya.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply