Bennett desak pemerintah Israel untuk membunuh warga Palestina yang meluncurkan balon pembakar

Menurut Bennett, “balon pembakar seperti rudal anti-tank. Siapa pun yang menembakkannya adalah seorang teroris yang mencoba membunuh orang Israel, dan kami harus melawannya."

BY 4adminEdited Fri,28 Jun 2019,12:07 PM

MEMO - Yerusalem

Yerusalem, SPNA - Mantan Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett mengecam pendekatan pemerintah Israel atas Jalur Gaza, Arutz Sheva melaporkan, Kamis (27/06/2019). Dia menuntut agar militer menargetkan warga Palestina yang meluncurkan balon pembakar dari wilayah tersebut.

"Wilayah selatan terbakar dan pemerintah sibuk dengan pemilihan," kata Bennett.

"Kebijakan pemerintah, yang menurutnya tidak melenyapkan teroris yang mengirim balon pembakar (ke Israel), membahayakan jiwa," tambahnya.

Menurut Bennett, “balon pembakar seperti rudal anti-tank. Siapa pun yang menembakkannya adalah seorang teroris yang mencoba membunuh orang Israel, dan kami harus melawannya."

"Ketika teror balon baru saja dimulai, saya mengatakan bahwa kita harus melawan para teroris, tetapi Kabinet menolak pendapat saya," klaim mantan menteri tersebut.

“Dan sekarang, kita sudah memiliki 14 kebakaran dalam satu hari. Jika Kabinet tidak menyadari ini, maka itu akan menelan korban seumur hidup.”

Sementara itu, Ketua Dewan Regional Eshkol Gadi Yarkoni juga menyatakan frustrasi dengan pemerintah.

"Dari sudut pandang Negara Israel, teror balon bukanlah ancaman strategis dan karena itu kebijakan adalah salah satu penahanan," tulis Yarkoni kepada penduduk setempat.

"Saya menegaskan bahwa kebijakan ini membawa teror balon ke depan pintu kami dan bahwa anarki yang sedang berlangsung dalam menghadapi situasi keamanan mengikis kekuatan kami."

Anggota Knesset Biru dan Putih, Alon Shuster, yang juga seorang penduduk setempat, mengatakan, “Netanyahu memahami bahwa kekuatan sosial dan emosional penduduk daerah itu dapat bertahan dalam ujian apa pun, dan karenanya, baginya, mencari solusi untuk teror harian dari Jalur Gaza tidaklah mendesak."

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir