HAM Palestina serukan dunia internasional selamatkan kota suci Al-Quds dari Yahudisasi

Pemerintah AS diwakili Delegasi Gedung Putih  untuk Perdamaian Timur Tengah Jason Greenblatt dan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman, 30 Mei lalu ikut berpartisipasi dalam peresmian terowongan bawah tanah Israel di wilayah Silwan yang diduduki.

BY 4adminEdited Thu,04 Jul 2019,02:32 PM

Jalur Gaza, SPNA - Lembaga Al-Quds Internasional  dan Asosiasi Hak Asasi Manusia Palestina, Rabu (03/07/2019) menyelenggarakan konferensi pers di depan kantor Komisaris Jenderal PBB.

Konferensi tersebut bertujuan menolak pelangaran hukum Israel di kota suci Al-Quds khususnya terkait pembangunan terowongan bawah tanah Israel di wilayah Sulwan, Al-Quds timur.

Profesor Yasser Al-Derawy menuntut UNESCO agar berperan aktif melindungi kota suci Al-Quds sebagai bagian dari warisan sejarah dunia.

Juru bicara Asosiasi Badan Amal Palestina tersebut juga meminta Lembaga Pendidikan dan Kebudayaan PBB tersebut juga membela Palestina menghadapi kebijakan menyimpang luar negeri Gedung Putih.

Pemerintah AS diwakili Delegasi Gedung Putih  untuk Perdamaian Timur Tengah Jason Greenblatt dan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman, 30 Mei lalu ikut berpartisipasi dalam peresmian terowongan bawah tanah Israel di wilayah Silwan yang diduduki.

Sementara itu,  Dr. Ahmed Abu Halbiyeh mengatakan bahwa Israel semakin berani melakukan  pelanggaran hukum, menargetkan situs-situs suci, menyerang warga, merampas properti serta  mengklaim adat dan budaya Palestina.

Kepala Badan Al-Quds Internasional tersebut menjelaskan, Israel berupaya merubah kota suci Al-Quds menjadi kota Yahudi dengan menciptakan sejarah palsu, merubah tabiat asli Al-Quds melalui pembangunan sinagog,  sekolah Yahudi serta hunian ilegal secara masif.

Berikut ini beberapa pelanggaran hukum yang dilakukan Israel terhadap kota suci Al-Quds menurut Abu Halbiyeh:

1. Mengusik Masjid Al-Aqsa dan merendahkan umat Islam dengan menutup sejumlah Musholla, mendeportasi warga Palestina  dari Al-Quds, mengusir umat Islam yang melakukan i’tikaf di Masjid Al-Aqsa. Israel juga menganiaya warga Palestina, bahkan menembak warga sipil dengan peluru tajam.

2. Pemerintah Israel menjadikan nama-nama Rabi Yahudi dengan nama jalan  di kota suci Al-Quds. Israel juga menerapkan kurikulum Zionis di sekolah-sekolah Arab, mendorong warga Arab mempelajari bahasa Ibrani agar mudah mendapat pekerjaaan.

3. Israel meratakan 16 gedung yang berisi 100 rumah warga Palestina di Wadi Al-Homs desa Sur Baher dengan dalih bahwa gedung tersebut dibangun dekat dengan tembok pemisah serta untuk memperluas permukiman Israel.

4. Menyita properti warga Palestina dengan berbagai cara.

5. Membangun  terowongan bawah tanah antara Burkah dan Silwan serta dibawah Masjid Al-Aqsa dan tembok ratapan. Acara peresmian terowongan bawah tanah tersebut dihadiri Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman. Hal ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat membenarkan pelanggaran di kota suci tersebut.

Abu Halabiyeh juga menyerukan umat Islam dan bangsa Arab memberikan dukungan yang diperlukan terhadap  Yerusalem  serta mendukung perjuangan rakyat Palestina.

(T.RS)
Abdel Hamid Akkila

leave a reply
Posting terakhir