Lindungi bendungan Hidase di Ethiopia, Israel pasang sistem pertahanan udara Spyder-MR, Kairo dan Tel Aviv memanas

Sejumlah negara di hilir sungai Nil, terutama Mesir menentang pembangunan bendungan tersebut. Hal ini karena 85 % pasokan air sungai Nil melewati Ethiopia.

BY 4adminEdited Sun,07 Jul 2019,11:50 AM

Addis Ababa, SPNA - Sumber-sumber Israel menyebutkan bahwa hubungan Israel - Mesir tegang setelah Tel Aviv menyelesaikan pemasangan sistem pertahanan udara canggih di bendungan Hidase, yang sedang dibangun oleh Ethiopia.

Dilansir Maannews, Minggu (07/07/2019),  Israel memasang sistem pertahanan udara “Spyder-MR” di sekitar bendungan Hidase yang di bangun di sungai Nil dengan ketinggian sekitar 150 meter dan lebar 1.870 meter.

Setelah selesai dibangun, bendungan tersebut dapat melipatgandakan produksi listrik Ethiopia bahkan menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika.

Sejumlah negara di hilir sungai Nil, terutama Mesir menentang pembangunan bendungan tersebut. Hal ini karena 85 % pasokan air sungai Nil melewati Ethiopia. Addis Ababa sejak lama  telah menyampaikan serangkaian janji untuk meredakan kekhawatiran Kairo akan kekurangan air di sungai Nil bagian hilir.

Menurut sumber-sumber militer dan intelijen Israel, Israel mulai membangun sistem pertahanan udara di sekitar bendungan raksasa tersebut pada awal Mei lalu.

Pemerintah Mesir sebelumnya juga telah melakukan pertemuan di Istana presiden membujuk Israel agar berhenti memasang sistem pertahanan rudal di Ethiopia. Namun, permohonan tersebut telah ditolak oleh Tel Aviv.

Spyder-MR adalah satu-satunya sistem pertahanan udara  di dunia yang mampu menembakkan dua jenis rudal dari peluncur tunggal dengan jangkauan sekitar 5 km sampai 50 km.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir

Mesir, Sudan dan Ethiopia Capai Kesepakatan Awal Bendungan Hidase

Juru Bicara Kepresiden Mesir Bassam Radi mengofirmasikan pada Jumat malam (26/06) bahwa telah tercapai sebuah kesepakatan pada akhir pertemuan puncak antara Mesir, Sudan dan Ethiopia bersama negara-negara lain yang tergabung dalam anggota kepresidenan Uni Afrika, untuk mengembangkan perjanjian hukum final yang mengikat semua pihak mengenai aturan pengoperasian Bendungan Hidase.