Puluhan warga Gaza luka-luka dalam unjuk rasa perbatasan pekan 66

Puluhan warga luka-luka dalam unjuk rasa yang berlangsung di perbatasan timur Gaza-Israel. Sejak pertama kali berlangsung tahun lalu, 319 demonstran meninggal di tangan militer Israel.

BY 4adminEdited Sat,13 Jul 2019,01:53 PM

Gaza, SPNA - Puluhan warga Gaza mengalami luka-luka dalam unjuk rasa perbatasan pekan ke-66, kemarin (Jumat, 12/07/2019). Warga yang menuntut pembebasan wilayah dari blokade Israel dicecar dengan peluru panas dan gas air mata oleh militer penjaga perbatasan Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataannya mengatakan setidaknya terdapat 55 demonstran yang mengalami luka-luka. Termasuk 33 orang di antara mereka dilaporkan terkena peluru tajam.

Media lokal Palestina, Qudspress, melaporkan ribuan warga memadati perbatasan timur Gaza untuk bergabung dalam unjuk rasa perbatasan pekan ke 66. Unjuk rasa ini bertujuan menuntut pembebasan Gaza dari blokade Israel yang telah berlangsung sejak tahun 2006. Warga juga menuntut kembali ke kampung halaman mereka yang telah diduduki oleh Israel.

Untuk membubarkan warga yang berusaha mendekati pagar perbatasan, militer Zionis menembaki warga dengan peluru, gas air mata dan menyiram mereka dengan air limbah.

Komite Perlindungan Wartawan Palestina melaporkan, militer Israel juga melukai seorang wartawan, Mahmud Abu Muslim, saat sedang melakukan tugas peliputan.

Unjuk rasa yang dikenal dengan sebutan The Great March of Return tersebut pertama kali pecah pada 30 Maret 2018. Keberadaan para demonstran di perbatasan membuat pemerintah Israel kewalahan.

Beberapa kali jual beli serangan antara militer Israel dan pejuang Palestina juga disebabkan dari unjuk rasa ini.

Pembubaran massa secara brutal yang dilakukan militer Israel menyebabkan 319 warga meninggal dan 31 ribu warga lainnya luka-luka.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir