Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, Dan Coats, tinggalkan kursi jabatan

Lagi, akibat perang urat saraf dengan Presiden Donald Trump, seorang pejabat teras Amerika Serikat tinggalkan kursi jabatannya. Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, Dan Coats, memiliki pandangan tersendiri terkati Rusia, Korea Utara dan Iran.

BY 4adminEdited Mon,29 Jul 2019,10:26 AM

Washington, SPNA - Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, Dan Coats, menjadi salah satu pejabat tinggi Amerika lainnya yang mengumumkan pengunduran diri dari pemerintahan Donald Trump. Keputusan itu disebabkan perbedaan pendapat antara dirinya dan Presiden Amerika yang ke-45 tersebut.

Dalam sebuah status Twitternya, Donald Trump menuliskan bahwa Coats akan meninggalkan jabatannya pada pertengahan Agustus nanti. Selanjutnya posisi itu akan diisi John Ratcliffe, seorang anggota kongres dari Texas.

Di Pemerintahan, Coats bertugas mengawasi 17 badan intelijen sipil dan militer AS, termasuk Central Intelligence Agency (CIA).

Ia pernah terlibat perselisihan dengan Trump dalam sejumlah permasalahan, terutama terkait Rusia dan Korea Utara.

Perbedaan pandangan tersebut telah berlangsung sejak pertama kali Coats menduduki jabatannya pada Maret 2017.

Coats disebutkan lebih cenderung tegas terhadap Rusia. Hal yang bertentangan dengan sikap damai Donald Trump terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada bulan Januari, Coats mengeluarkan pernyataan mengkritik pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Tapi Trump justru mengatakan bahwa Pyongyang saat ini bukanlah sebuah ancaman.

Ia juga pernah menyampaikan kepada Kongres, bahwa Iran tidak seharusnya mendapatkan hukuman, karena mereka dianggap masih patuh terhadap perjanjian Nuklir Internasional yang ditandatangani pada tahun 2015.

Selain Coats, sejumlah pejabat tinggi Amerika lainnya juga pernah mengambil jalan pengunduran diri yang sama. Di antaranya Menteri Pertahanan James N. Mattis, staff senior Gedung Putih John F. Kelly, Wakil Direktur FBI Andrew McCabe dan juru bicara resmi Gedung Putih Sarah Sanders.

(T.HN/S: BBC)

leave a reply