Dubes AS untuk Israel: Gedung Putih tak akan mendukung negara Palestina

Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel,  David Friedman mengatakan bahwa Pemerintah AS mendukung pemerintahan otonomi dan sipil Palestina namun tidak dengan negara Palestina merdeka.

BY 4adminEdited Thu,01 Aug 2019,01:29 PM

Jalur Gaza, SPNA - Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel,  David Friedman mengatakan bahwa Pemerintah AS mendukung pemerintahan otonomi dan sipil Palestina namun tidak dengan negara Palestina merdeka.

“Kami percaya dengan pemerintahan otonomi dan sipil Palestina yang menjamin keamanan Israel,” ujar Friedman dalam wawancara dengan CNN, Rabu malam (31/07/2019)

Friedman adalah salah satu kru yang dibentuk  Gedung Putih untuk perdamaian timur tengah yang dikepalai oleh penasehat Presiden AS, Jared Kushner.

Friedman yang merupakan rekan dekat Presiden AS Donald Trump tersebut juga menepis kekhawatiran bahwa Deal of Century akan mengarah kepada solusi satu negara, atau negara Israel. “Saya tidak berpikir pejabat Israel akan menetapkan solusi satu negara,” terangnya.

Saat ditanya apakah AS berencana mendukung gagasan solusi dua negara, dia mengatakan: “Kami tidak menggunakan istilah ini, tetapi bukan berarti kami mencoba mendukung solusi satu negara. Kalimat ini terikat dengan berbagai isu  potensial yang kami yakin akan membahayakan  jika frasa tersebut digunakan,’’ jawabnya diplomatis.

Di saat yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga bertemu dengan penasihat presiden AS Jared Kushner serta utusan perdamaian  AS untuk Timur Tengah, Jason Greenblatt di Gedung Pusat Pemerintah Israel di Yerusalem.

Kunjungan Kushner ke Israel, sebulan setelah AS mengadakan Konferensi ekonomi di Bahrain, yang menawarkan investasi sebesar 50 miliar Dolar di Palestina.

Namun, menantu Donald Trump tersebut mengatakan bahwa Palestina menggagalkan Konferensi tersebut. 

Hubungan Palestina dan Amerika Serikat memanas sejak Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan bahwa Al-Quds ibukota Israel akhir 2017 lalu, dimana keputusan tersebut ditentang keras oleh Arab dan dunia internasional. 

Sejak saat itu, Pemerintah Palestina memutuskan kontak  dengan Gedung Putih. Palestina menilai AS tidak lagi cocok menjadi mediator perjanjian damai degan Israel karena hanya mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan sebelah pihak. 

Gedung Putih menyikapi langkah Palestina tersebut dengan memutuskan bantuan untuk pengungsi Palestina serta bantuan ekonomi hingga Palestina setuju dengan Deal of Century.

Washington Post menyebutkan bahwa Kesepakatan Abad Ini atau Deal of Century diprediksi akan merugikan Palestina. Hal ini karena kesepakatan  AS tersebut dapat menghapus solusi dua negara dan tidak menjamin kemerdekaan Palestina.

Mei lalu, Perdana Menteri Dr. Mohammed Shtayyeh bahkan menegaskan bahwa Palestina menolak menjual kemerdekaan negara dengan duit. Dr. Shtayyeh menambahkan bahwa AS sengaja menciptakan krisis ekonomi di Palestina untuk kemudian  menyuap mereka.

Sebelumnya, 37 Mantan Presiden dan Menteri Luar Negeri Eropa menandatangani sebuah petisi menyerukan Uni Eropa mendukung solusi dua negara serta menolak Kesepakatan Abad Ini jika tidak menghormati hukum internasional.

(T.RS/S:CNN)

leave a reply
Posting terakhir