Ramallah, SPNA – Badan Perlindungan Tahanan Palestina menyebutkan gagalnya negosiasi antara pihak penjara dan para tahanan membuat enam warga Palestina memilih melakukan mogok makan. Hal tersebut dilakukan sebagai protes terhadap pemindahan sel dan isolasiyang dilakukan militer Israel.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari ini, lembaga tersebut mengungkapkan kondisi di penjara Ofer, yang hingga saat ini masih tegang. Para tahanan menolak isolasi beberapa tahanan oleh pihak penjara.

Semua keperluan sehari-hari tidak lagi didapatkan dengan mudah oleh para tahanan. Termasuk kantin yang berada di lingkungan penjara juga ditutup.

Kekerasana di penjara Ofer puncaknya berlangsung pada beberapa hari lalu, saat militer Israel mendobrak masuk ke sel tahanan dan memukuli para tahanan serta melemparkan gas air mata. Sebagian tahanan kemudian dipindahkan ke ruang isolasi dan ada juga yang dipindahkan ke pejara lainnya.

Kabarnya pemukulan tersebut kembali terjadi, pagi tadi, Rabu (07/08/2019), di salah satu ruangan penjara yang dihuni oleh anak-anak Palestina.

Penangkapan warga secara besar-besaran masih terus berlangsung, khususnya di Tepi Barat. Mereka ditangkap dengan alasan yang tidak jelas. Bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk membela diri di depan mejelis hakim.

(T.HN/S: Palinfo)